Setelah subuh siap mengikuti acara tour kepantai Gondoriah. Pantai ini terletak di pantai Pariaman. Kegiatan ini diikuti 45 orang terdiri dari guru guru dari kecamatan Harau kabupaten Lima Puluh Kota. Setelah menyiapkan semua instrumen keperluan dijalan, serta kustum seragam bewarna merah terang yang telah disiapkan panitia kemaren, telah terpasang berkombinasikan rok hitam, jilbab merah, sepatu merah dengan rapi.Keberangkatan diantar suami ke tempat yang telah kami sepakati. Sampai didepan kantor, bus pariwisata telah stanby. Teman teman kelihatan sudah banyak yang hadir. Setelah turun dari mobil suami sambil berpamitan langsung pindah ke mobil pariwisata . Setelah jam 07.00 kami mulai meninggalkan lokasi keberangkatan. Semua peserta merasa senang karena kegiatan ini sudah lama kami rencanakan, baru saat itu terlaksana. Ada diantara kami dua orang yang tidak mengikuti karena ada alasan yang tidak bisa mereka elakan. Selama diperjalanan semua girang gembira. Semua yang menjadi bahan tertawaan terasa menambah rasa girang . Yang selama ini diantara kami tidak tertawa, sewaktu itu pandai tertawa . Termasuk saya sendiri yang biasanya tidur diatas mobil, yang merasakan diatas mobil rasa diatas buayan juga tertawa berderai derai. Dengan suasana gembira sepanjang perjalan, sampailah kami di pantai , mobil yang ditompang lalu parkir didepan rumah makan Pauah Pariaman.

Semua peserta turun dan duduk memilih tempat lesehan. Udara sudah terasa panas karena telah menunjukan jam 12.00. Sangsurya telah berada tegak lurus dengan bumi. Karna kami sedang berada dipantai, dipengaruhi alam pantai yang menyejukan. Kesejukan angin sepoy sepoy yang bertiup dengan lemah gemulai, dedaunan pohon aru semuanya ikut mengipas menambah nyamannya suasana kami yang duduk dirumah makan beratapkan daun rumbia. Masih dalam situasi itu juga, semua karyawan rumah makan sedah mulai bereaksi melayani kami dengan ramah tamah. Dengan sigapnya mereka menghidangkan gulai kepala ikan hasil nelayan menangkap ikan disana. Hidangan juga dilengkapi gulai jengkol, goreng ayam, sambal lado hijau, sala lauak jus ,onde onde, . Setelah terhidang kami semua makan dengan lahapnya. Rasanya memang tampil beda dengan rasa makan didaerah kami biasa berada. Siapa yang tidak pergi memang rugi besar. Setelah sholat zuhur perjalanan dilanjutkan menelusuri pantai. Sebagian peserta naik sampan kepulau Si Randah, dan sebagian ada main sepeda, berbuai,selfi, tidur tiduran.

Jam 16.00 setelah teman kembali dari pulau, kami berangkat pulang. Diatas mobil semua nya saling cerita tentang kebahagiaan yang dirasakan. Kemudian tidak terasa telah sampai di Padang Panjang melakukan isoma sambil mencicipi kuliner “Sate Syukur” kuliner terkenal di daerah Sumatera barat, rasanya enak dan gurih. Siapa yang pernah memakan sate syukur akan ingin dan rindu kembali kesitu. Para perantau Minangpun kalau pulang kampung tetap datang makan sate syukur. Kalau tidak datang makan sate syukur akan merasa tidak sempurna agenda kegiatan pulang kampung mereka. Setelah itu perjalanan pulang dilanjutkan. Diatas mobil sudah banyak yang tidur karena seharian telah lelah.

Nelmida, DI Pulau Kapuk, 16 Agustus 2020