Mengajar ekonomi ini merupakan pengalaman pertama. Tantangan baru untukku. Jadi banyak baca, banyak belajar lagi. Awalnya aku bingung. Dengan materi yang seabreg, bagaimana agar tersampaikan seluruhnya, dan sumber belajar pun terbatas. Akhirnya ku coba dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Tiap kelompok menyampaikan materi dengan media sekreatif mungkin.

Kukira hanya di PAUD saja menemukan media pembelajaran dengan pop up, ternyata anak-anak Aliyah juga sangat kreatif ketika ditugaskan & presentasi, dan tak disangkanya menggunakan pop up. Sangat menarik perhatianku. Kreatif.

Tiap kelompok menggunakan media yang berbeda. Adapulan yang menggunakan karton yang ditempel, ada yang langsung ditulis di papan tulis, dan ada yang menggunakan power point.

Diskusi diawali dengan penyampaian yel-yel kelompok. Sebagai pembuka yang membuat semua terhibur. Melatih kreativitas juga. Selanjutnya presentasi dan tanya jawab. Dari diskusi bisa ku ketahui pemahaman awal terkait yang disampaikan temannya. Ada yang sudah berkembang, ada yang belum. Tanpa dijelaskan oleh guru pun dengan diskusi begini, materi menjadi berkembang. Guru menambahkan atau membenarkan jika ada pemahaman yang keliru.

Mengajar ekonomi, tidak seperti mengajar matematika. Matematika lebih teoritis, ngitung terus, atau latihan. Kalau ekonomi, aku harus pandai menjelaskan materi, dan mengembangkan materi. Hikmah mengajar ekonomi, aku jadi bnyak baca terkait materi ekonomi, banyak diskusi dengan guru ekonomi, lebih melek tentang perekonomian negara, mengikuti perkembangan berita terkait perekonomian negara, bisa lebih banyak juga berdiskusi dengan anak.

.

Cirebon, 13.02.2020

#TantanganMenulisHariKe15 #TantanganGurusiana