neneng hendriyani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Jangan Jauh Dari Bunda, Ya!

Jangan Jauh Dari Bunda, ya!

Oleh: Neneng Hendriyani

Pagi ini aku mendengar lagi kalimat itu. Seketika ingatanku segar kembali ke masa-masa puluhan tahun lalu. "Jangan jauh dari Mama, ya!". Hufh, kata-kata yang sama dengan esensi pesan yang sama. Disampaikan oleh orang yang berprofesi sama, yaitu ibu.

Hai, pernahkah berpikir sebelumnya apa yang sedang ibu pikirkan dan inginkan dengan kalimat sakti tersebut? Apa ibu ingin anak tersebut menjadi anak yang patuh, diam, teratur, disiplin dan selalu mengikuti alias mengekor kemana ibu pergi? Apa ibu sedang menjaganya? Menjaganya dari apa? Apa ibu yakin, dengan kalimat ini ibu sedang mempersiapkan anak tsb berani dan siap menjalani kehidupannya? Apa ibu, ah... Terlalu banyak pertanyaan yang melintasi benak saya. Saya ragu ibu memikirkan hal yang sama dengan saya.

Baiklah, saya setuju dengan ibu. Seorang ibu hanya ingin memastikan anaknya selamat, dan bahagia. Entah bagaimana ia bahagia itu tak pernah terlintas pula di benak ibu.

Namun, mari duduk denganku sebentar saja. Kita diskusi sebentar saja. Hanya sebentar, Bu. Anak yang tadi kau bentak dengan kalimat itu bawa pula ke sini. Mari duduk di sebelah ku sambil kita melihat anak-anak lain berenang.

Ibu, apa ibu lihat tatapan wajah anak ini saat ibu membentaknya tadi? Apa ibu tahu apa yang ada di hatinya? Apa ia bisa menerima kalimat tajam ibu tadi?

Bu, kalimat ibu tadi telah merusak kepercayaan dirinya. Ia telah membunuh rasa ingin tahunya perlahan-lahan.

Selamat, Bu. Ibu telah berhasil mendapatkan anak yang apa kata ibu. Seorang anak yang perlahan menjadi robot. Ia hanya akan pergi bila ibu menyuruhnya pergi. Ia akan duduk bila ibu memintanya duduk. Ia akan persis seperti apa yang ibu katakan. Tidak akan mampu jauh dari ibu. Tidak akan bisa memutuskan apapun tanpa bantuan ibu. Tidak akan berdaya tanpa ibu.

Ku harap tiada penyesalan nantinya. Saat anak itu dihadapkan pada sebuah masalah berat dan kau tidak ada di sampingnya, ia akan sangat kesulitan sekali mengambil sikap yang tepat. Ia sudah terbiasa mengikuti semua instruksi ibu. Ia sudah menyerahkan semua hidupnya kepada ibu. Ibulah segalanya untuknya.

Cimanggu, 7/12/2017; 09:42 wib

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post