neneng hendriyani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pestamu Bukan Pestaku

Pestamu Bukan Pestaku

Surya baru saja merangkak naik pagi ini. Kicauan burung pun mulai terdengar kian keras. Alarm ikut teriak tak henti. Sementara Aku masih di sini. Enggan beranjak dari kasur. Lelah, lelah sekali. Hati dan fisikku masih butuh istirahat. Kemarin Aku baru pulang dari Bandung. Itu adalah perjalanan yang sangat jauh dan sedikit menegangkan bagiku. Hingga membuatku merasa sangat kelelahan.

Ah, andai bukan hari Senin malas rasanya bangun pagi. Malas pula kena air dingin apalagi harus beraktivitas di dapur setelahnya. Aku hanya ingin tidur. Tidur lebih lama lagi. Sebuah keinginan yang terpaksa ku simpan dan akhirnya ku buang jauh-jauh.

Ya, hari ini dengan setumpuk rasa lelah di bahu akhirnya Aku bangun juga. Ku lemparkan selimut lalu lari ke kamar mandi. Dengan malas ku putar kran air panas dan dingin bergantian. Biasanya setelah berendam di air hangat tubuhku kembali segar. Sayang hari ini tips sederhana itu gagal.

Jam sudah beranjak menunjukkan pukul 7. Segera kupakai seragam perpisahan tahun lalu. Yah, tahun lalu. Ini sangat berbeda sekali. Biasanya setiap kali acara pesta perpisahan Aku mendapat jatah seragam baru. Entah mengapa ini kali harus pakai baju lama. Sebuah baju yang bukan favoritku. Warna dan modelnya bukan Aku banget. Ini bukan pilihanku. Tapi seperti sebelumnya, Aku memakainya. Ini karena kepatuhanku semata kepada panitia penyelenggara. Juga sebagai bentuk penghargaanku kepada mereka yang sudah berusaha keras menyelenggarakan kegiatan ini.

Meskipun demikian, pikiran alam bawah sadarku tetap menolaknya. Sama seperti tahun lalu ketika Aku memakainya. Aku tak suka warna biru. Aku tak suka baju tipis. Aku tak nyaman. Apa boleh buat Aku tak kuasa menolak. Maka inilah Aku dengan seragam tahun lalu berdiri mematung di depan cermin.

Sapuan kosmetikku tak mampu menyembunyikan kekecewaanku. Merahnya lipstik tak bisa memaksaku tersenyum indah. Aku terlalu kecewa. Maskara yang biasanya mampu memaksaku mengedip manja kini pun biasa saja. Duh, Aku tak bahagia.

Tiba di tempat acara hatiku masygul. Loh, ternyata banyak yang tak pakai seragam yang sama. Oalah, kok bisa. Menyesal Aku pergi ke belakang ke arah kantorku berada. Di sana kupikir bisa menenggelamkan semua rasa kecewaku. Aku lari secepat kilat dalam pikiran. Berharap tak ada motor yang berebut parkir sepanjang trotoar hingga menghambat laju jalanku. Dengan helaan napas panjang ku buka pintu kantor. Lagi-lagi kutemui warna biru di sana. Taplak mejaku biru rupanya. Oh, mengapa hari ini biru meraja ya, desahku.

Iseng ku aktifkan handphone. Tak lama muncul notifikasi chat dari semua grup WA yang kuikuti. Alamak, ada banyak foto berseliweran di grup kantor. Uwek, membuatku tambah pening dan mual. Biru, lagi-lagi biru mendominasi semua foto. Di seling warna merah yang dipakai atasanku. Hiks, Aku iri. Iri kepada keberanian mereka menolak instruksi. Jika memang tak suka mengapa harus memaksa agar sama. Kira-kira itulah pesan halus yang ingin mereka sampaikan kepada panitia. Ah, Aku kian sedih. Pelan tapi pasti air mata jatuh juga. Aku tak suka biru.

Di tengah gemerlapnya pesta dan kerasnya alunan musik Aku terkapar. Suara indah yang biasanya dapat kunikmati riang kini terasa sembilu di kalbuku. Tak lagi kurasakan hentakan ritmis bergelora dari setiap nada piano yang dimainkan kawanku, Didin. Aku seperti berada di dunia yang berbeda. Kulihat tamu undangan sudah banyak yang datang. Kursi kosong pun mulai terisi penuh. Tapi, Aku tetap tak bisa tersenyum. Aku menderita.

(Karadenan, 15 Mei 2017)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

LUAR BIASA KEREN ....

15 May
Balas

Seru ceritanya Bu Neneng.

15 May
Balas

Masa sih, pak? Itu kebetulan idenya muncul dadakan & langsung dieksekusi loh. Duh seneng bgt pak Yudha dkk menyukainya. Trims

15 May



search

New Post