Neneng Riati

Neneng Riati, lahir di Bali, SD di Bali lanjut ke Mataram Lobar, lanjut lagi ke Pamekasan Madura hingga lulus SPG dan menjadi guru di daerah Waru, wilayah utara...

Selengkapnya
Navigasi Web
Orang-orang Pilihan

Orang-orang Pilihan

*Orang-orang Pilihan*

Oleh: Neneng Riati, S.Pd.SD

Terang tanah di hari Jumat barokah, berita duka seakan memorakporandakan semangat pagiku menyiapkan sarapan untuk orang-orang tercinta. Dadaku mendadak berdebar. Tangan kakiku bergetar. Ada rasa iri teramat sangat. Iri yang membuat panas kedua mataku. Pada kemujuran teman baikku yang menghadap Khaliqnya pada hari istimewa ini. Sungguh aku mengenalnya sebagai orang yang taat dan istiqomah dalam ibadah. Tanggung jawabnya sebagai seorang kepala sekolah dan kepala keluarga pun tak perlu diragukan lagi. Namun tetap saja ada tanya penasaran di dalam hati. Amalan apa yang dilanggengkannya sehingga kebahagiaan itu merengkuh jasadnya di sayyidul ayyam ini?

Pukul 06.15 WIB kunyalakan semangat berangkat ke tempat tugas. Setelah menurunkan si bungsu yang kubonceng di depan sekolahnya, sepeda motor yang kukendarai kuarahkan ke tempat tujuan. Ke tempat tugas. Mengajar harus tetap dilaksanakan, meski hati masih belum merasa tentram.

Sampai gerbang sekolah, nun di sebelah utara sekitar 100 meter dari tempatku memijak rem, keramaian di tepi jalan sana mengalihkan perhatianku. Tabrakankah? Tanyaku dalam hati. Mengingat jalur depan tempatku mengajar memang agak ramai dan sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

Aku melihat ke halaman sekolah. Tiga buah sepeda motor milik rekanku sudah terparkir di tempat biasa. Tapi tak seorangpun kulihat pemiliknya. Biasanya mereka selalu siaga di depan perpustakaan, menyambut siswa siswi yang baru datang untuk mencium tangan guru-guru mereka.

Ketika seorang wali murid muncul mengantarkan anaknya, aku menyempatkan bertanya.

"Ada apa, ya?" tunjukku ke arah keramaian.

"Oh..., itu Bu. Mamanya Kalifa meninggal dunia." jawabnya.

"Kalifa? Kalifa murid kelas 5?" ujarku tak percaya.

"Ya Bu. Tapi sekarang masih ada di rumah sakit. Mungkin dalam perjalanan kemari." terangnya lagi.

Dadaku bergetar. Hari Jumat, sepagi ini ada dua orang yang begitu dimuliakan Allah. Tak mungkin Allah salah memilih. Pastilah dua orang kenalanku itu adalah orang-orang mulia di sisiNya.

Rasa iri kembali melukai rasaku. Mama Kalifa masih sangat muda. Anak pertamanya adalah muridku, masih duduk di kelas 5. Adiknya juga sekolah di tempat yang sama, duduk di kelas 3. Seorang wanita asli Palembang yang sangat cantik dan bersahaja. Tutur katanya halus, menyenangkan siapa pun yang diajak bicara. Tak sekalipun kulihat bibirnya tanpa senyum. Meski tanpa riasan, wajahnya selalu tampak segar. Berseri. Inner beautynya begitu kuat memesona, mengalahkan kecantikan wajahnya yang memang jelita.

Aku tak tahu apakah benar meninggal di hari Jumat adalah pertanda khusnul khotimah. Tapi semoga teman baikku dan mama Kalifa mendapat tempat yang layak di sisiNya, menghadap sang Khaliq dengan khusnul khotimah.... Aamiin.... 🥺🥺

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ikut berduka cita bu..

31 Jul
Balas

Terima kasih Bu Handrea...

31 Jul

Alinea 2 hrusnya :Pukul 06.15 WIB.Ini tulisan pertama saya. Jadi saya tidak tahu bagaimana caranya mengedit.... Tolong masukannya.

29 Jul
Balas

Masuk ke profil sampean Bu. Trus ke artikel saya. Trus edit bu

31 Jul

Tulisannya sangat mudah dipahami Bu. sederhana. Ikut berdukacita.

31 Jul
Balas

Terima kasih, Pak.

01 Aug

Tulisannya sangat mudah dipahami Bu. sederhana. Ikut berdukacita.

31 Jul
Balas

Tulisannya sangat mudah dipahami Bu. sederhana. Ikut berdukacita.

31 Jul
Balas

Tulisannya sangat mudah dipahami Bu. sederhana. Ikut berdukacita.

31 Jul
Balas

Tulisannya sangat mudah dipahami Bu. sederhana. Ikut berdukacita.

31 Jul
Balas

Tulisannya sangat mudah dipahami Bu. sederhana. Ikut berdukacita.

31 Jul
Balas

Semoga Khusnul khatimah

31 Jul
Balas

Semoga diterima segala amal2nya dan diampuni segala kesalahannya. Aamiin

31 Jul
Balas

Semangat terus menulisSalam literasi

31 Jul
Balas

Terima kasih semua bimbingan dan petunjuknya, Pak Dayat.... Semoga Allah membalas dengan yang lebih baik.

31 Jul

Aamiin. Semangat terus dalam berkarya bu

31 Jul



search

New Post