Neneng Rohayati

Guru Kimia di SMAN 5 Bekasi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Panduan Menulis Ijazah
Tips danTrik menulis Ijazah

Panduan Menulis Ijazah

by Neneng Rohayati (Juni17;2020)

Momen terpenting dalam hidup ketika manusia di wajibkan belajar, dapat belajar secara formal atau belajar nonformal. Jika secara formal dan ketika sudah melaksanakan wajib belajar apakah tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK atau sederajat sampai dengan PT maka lembaga pendidikan dimana kita menuntut ilmu akan mengeluarkan satu lembar sebagai bukti kita telah dinyatakan lulus dan menyelesaikan pendidikan yaitu IJAZAH.

Salah satu tugas sekolah/lembaga di akhir tahun pelajaran adalah mengisi ijasah milik peserta didik yang akan diluluskan. Semua tahu ini pekerjaan penting yang tak bisa disepelekan. Sebab ijasah hanya diterbitkan satu kali, tidak boleh ada salah tulis, serta menentukan masa depan peserta didik.

Apakah anda ditunjuk mengeksekusi tugas ini?

Selamat. Artinya ada salah satu kelebihan anda yang diakui. Minimal punya tulisan rapi. Masih banyak di luar sana sekolah yang mempercayakan penulisan ijasah pada orang luar. Membayar pada jasa penulisan ijazah, atau menitipkan pada guru di sekolah lain. Aneh, apakah memang tidak ada satupun guru di sekolah itu yang mampu? Padahal guru itu pekerjaannya menulis.

Secara umum menulis Ijazah adalah harus orang yang memiliki pengalaman dan percaya diri, ada yang tulisannya rapih dan indah tapi tidak percaya diri apakah takut salah atau lainnya.

Itu pula yang saya rasakan ketika pertama kali menerima tugas ini. Dan 30 tahun sudah saya melakukannya. Saat perdana dulu, perlu waktu cukup banyak untuk mengumpulkan keberanian menulis kata pertama. Penyebabnya seperti di atas, takut ada salah tulis. Di tahun kedua, semua terasa lebih mudah. Karena pada juknis hampir tidak ada perubahan tiap tahunnya.

Di ruang app-gurusiana.id inilah saya ingin berbagi suka duka dan sekaligus menjelaskan tips dan trik menulis ijazah

Persiapan Sebelum Menulis Ijazah

Selain dianjurkan untuk memulai segala sesuatunya dengan membaca Bismillairrahmanirrahiim dan memang hal itu membuat kita konsentrasi penuh sehingga ketika fikiran kita sudah buyar maka apa yang ditulis ada saja yang salah itulah yang harus kita hindari.Persiapan khusus yang penting disiapkan sebelum mulai menulis. Anda mungkin disarankan menulis pakai pensil dulu yang tipis demi menghindari kesalahan. Saya memilih menghindarinya. Sebab setelah pensil dihapus menurut saya meninggalkan bekas yang kurang rapi. Mungkin itu karena jenis kertas ijazahnya. Namun jika anda berniat melakukannya langsung tanpa ditulis dulu dengan pensil boleh-boleh saja, pastikan memilih pensil berkualitas jelek. Sebab pensil jenis ini akan menghasilkan tulisan yang tipis dan agak blur. Sehingga nanti setelah dihapus tidak ada bekas yang terlihat.

Selain itu ada juga yang menyarankan memakai dua penggaris di antara tulisan. Ini memang menjadikan tulisan kita lurus atas-bawah. Tapi lagi--lagi saya juga melalaikannya. Karena itu membatasi kebebasan dalam menulis. Dan inipun hanya pilihan. Kalau sebelumnya anda pernah pakai teknik ini dan berhasil, silahkan memakai. Tapi kalau belum, lebih baik menghindarinya.

Jadi, persiapan seperti di atas tidak saya pakai. Saya memilih mempersiapkan hal berikut

1. Blangko contoh ijazah yang terisi data lengkap

cetaklah satu lembar contoh ijazah yang sudah terisi data lengkap nama sekolah, Nomor Pokok Sekolah Nasional, Nama Lenkap peserta didik, Nama Kepala Sekolah serta NIP nya

2. Buku Dakol (data kolektif) yang berisi:

a. biodata peserta didik seperti nama lengkap,tempat tanggal lahir, nama orangtua harus sudah sesuai dengan akte lahir atau Ijazah pendidikan yang terakhir.

b. NISN (Nomor Induk Sekolah Nasional)

c. Nilai Ujian Sekolah

3. Pulpen terbaik

Tidak ada anjuran pulpen merk apa yang terbaik dipakai menulis ijazah. Pun dengan ukurannya. Di dalam juknis hanya tertera begini,

". . . ditulis dengan huruf yang benar, jelas, rapi, bersih, dan mudah dibaca memakai tinta hitam yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dihapus”

Jadi anda bisa mengira-ngira sendiri berapa ukuran yang pas serta pulpen jenis apa yang tepat. Kalau saya memakai Drawing Pen DR ukuran 0.8 untuk menulis nama siswa di bagian depan ijazah, ukuran yang kecil untuk nama siswa bagian belakang ijazah dan nama kepala sekolah, dan nilai.

4. Waktu, tempat, suasana

Tiga hal itu menurut saya penting direncanakan sebelum menulis ijazah. Fokus serta konsentrasi menulis ditentukan oleh kapan anda menulisnya, dimana tempatnya, serta bagaimana suasana sekitar anda.

Tiap orang berbeda, jadi anda bisa menentukan sendiri. Namun kalau bisa hindari menulis ijazah di sekolah. Apalagi saat jam mengajar. Memaksakan diri menulis di sela-sela mengajar akan beresiko pecah konsentrasi. Akibatnya anda berpotensi besar salah dalam penulisan. Tidak ada bedanya sekalipun anda menyendiri dalam satu ruangan.

Sebaiknya memilih saat-saat yang tenang di rumah, saat tidak ada pekerjaan lain yang perlu anda pikirkan, serta tidak ada yang mengganggu anda.

5. Mental dan kepercayaan diriNah, ini yang penting dari semuanya. Memang butuh waktu, tapi yakinkan diri anda begitu muncul rasa was-was, takut salah. Anda dipercaya, berarti anda mampu. Toh kalau salah, itu bukan tanpa solusi. Memang harus menunggu beberapa waktu untuk mendapat blangko baru, dan penyerahan ijazah terpaksa ditangguhkan. Tapi memang perlu ada jaminan kepada anda jika memang tanpa sengaja salah tulis. Siapapun bisa salah dalam tugas ini.

Bagaimana jika terlanjur ada kesalahan?

Jika ternyata salah dalam menulis ijazah, cobalah teliti kembali apakah masih bisa dibetulkan. Saya pernah sekali salah menulis angka 8, waktu itu saya tulis 9. Namun keringat dingin saya kering setelah tahu kesalahan itu masih bisa diperbaiki. Kedua angka itu mirip, jadi masih bisa dibenahi.

Namun itu hanya beruntung saja. Kalau memang ada kesalahan yang tidak mungkin diperbaiki, segera berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk proses pengajuan blangko baru. Sembari menerbitkan surat keterangan oleh kepala sekolah untuk keperluan siswa mendaftar ke sekolah baru.

Bagaimana dengan cairan peluntur atau penghapus tinta? Jujur saya belum pernah mencoba. Dan memang tidak tertarik mencoba karena berharap tidak pernah ada masalah dalam penulisan ijazah yang saya kerjakan.

Baiklah, itu saja pengalaman yang bisa saya bagikan kali ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda yang kebetulan mendapat mandat menulis ijazah. Kebanggaan patutlah anda rasakan. Sebab anda tulisan tangan anda terpatri dalam dokumen penting siswa, serta (mungkin) menjadi bagian penting dalam perjalanan hidungnya. Di samping itu, pasti ada juga “uang lelah” yang anda peroleh dari pekerjaan ini.

Selamat menulis . . .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap tulisanya bun..bagus paparannya

19 Jun
Balas

Jazakillah khair.. Salam kenal

19 Jun

Jazakillah khair.. Salam kenal

19 Jun



search

New Post