POHON LITERASI KELAS SMAN 4 BOGOR
Pohon literasi adalah pohon yang dibuat dengan tujuan untuk mencatat history buku yang telah dibaca dan ditulis di selembar daun yang berisi tentang judul buku yang telah dibaca.
Pohon literasi adalah tindakan lanjut dari kegiatan gerakan literasi di sekolah yang diselenggarakan dari hari Selasa sampai Kamis. Hari Jumat pembiasaan Pramuka dan Agama. Sementara Senin itu upacara bendera petugasnya kelas yang ditugaskan pada saat itu sedangkan yang tidak upacara pembinaan oleh wali kelas sampai upacara selesai. Kegiatan literasi ini baru dilaksanakan mulai kemarin setelah pandemi melanda sehingga sekolah daring atau BDR. Kegiatan literasi bernapaskan religi tadarus Al-Quran,dilanjutkan asmahulhusna dan literasi 15 menit siswa membaca buku non pembelajaran.
Selanjutnya apa manfaat Pohon Literasi di kelas antara lain :
Di dalam pohon literasi siswa juga bisa menulis beberapa penggalan-penggalan kalimat yang terdapat di dalam buku tersebut. Nah, pohon literasi tersebut akan diperiksa oleh setiap guru, sehingga guru atau kepala sekolah akan mengetahui seberapa banyak buku yang telah dibaca siswa jika dilihat dari banyaknya daun yang terdapat pada pohon literasi tersebut.
Dalam pembuatan pohon literasi tersebut siswa bisa menggunakan kertas karton berwarna. Dikarenakan bahannya mudah ditemukan, siswa akan menjadi lebih fokus dalam membuat pohon literasi tersebut. Untuk jenis-jenis model pohon literasi, guru bisa menyarankan siswa untuk melihat dari laman Google sebagai bahan referensi. Setiap kelas membuat pohon literasi sehingga tercipta 9 kreasi pohon literasi di kelas X dan XI sesuai yang penulis mengajar dan selanjutkan akan di sosialisasikan ke guru bahasa Indonesia yang lain sehingga seragam. Nanti disalah satu event kesiswaan ada khusus Penilaian Pohon Literasi kelas dari setiap angkatan. Hal ini akan memacu siswa kreatif dan berinovasi serta meningkatkan giatkan minat siswa membaca. Dengan mbaca membuka wawasan siswa melihat cakrawala dunia semakin canggih .
Tujuan Gerakan Literasi di sekolah antara lain :
1. Dapat menciptakan dan mengembangkan budi pekerti yang baik.
2. Dapat menciptakan budaya membaca di lingkungan sekolah dan masyarakat.
3. Dapat meningkatkan pengetahuan dengan cara membaca dari berbagai macam informasi yang bermanfaat, seperti buku, artikel, dan majalah.
4. Dapat meningkatkan wawasan seseorang dari kegiatan membaca.
5. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
6. Dapat memperkuat nilai kepribadian seseorang.
Lantas bagaimana cara membuat pohon literasi yang unik tetapi mudah dibuat? Berikut penjelasannya.
Cara Membuat Pohon Literasi dibuat bareng bareng perderet hanya yang paling bagus ditempel di dinding kelas. Mereka berlomba membuat yang terbaik. Namun untuk pelaporan buku.yang dibaca itu semua ditulis di Pohon Geulis hasil kelompok terpilih. Yang bagus dapat hadiah buku gratis dari penulis ,dan bukunya bisa dibaca semua siswa bergantian . Kesan mereka senang dapat membaca buku penulis,gratis . Ini pohon geulis di kelas Xmipa3.
Dalam membuat pohon literasi siswa bisa menggunakan kertas-kertas bekas yang ada di sekitarnya sebagai bahan utamanya. Selain lebih mudah didapatkan, Anda juga bisa memanfaatkan barang bekas dan menjadi salah satu cara untuk peduli dengan lingkungan. Dalam pembuatannya siswa bisa saja memanfaatkan kardus-kardus bekas yang bisa dibuat menjadi batang pohon dan ranting pohon yang sudah kering sebagai ranting-ranting dari pohon literasi yang akan siswa buat.
Alat dan Bahan
1. Kertas bekas (koran, kardus, karton, dan lain sebagainya)
2. Ranting kering
3. Dedaunan
4. Lem
5. Gunting
6. Spidol dan pena
7. Buku
Cara Membuat Pohon Literasi
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Buatlah kerangka pohon literasi di buku atau kertas percobaan
3. Kemudian rangkailah pohon literasi. Hal pertama yang dilakukan yaitu membuat batang pohon dengan kertas bekas yang sudah siswa siapkan sebelumnya.
4. Sebagian siwa. bisa menambahkan ranting kering sebagai ranting dari pohon literasi yang akan mereka buat sesuai dengan ide kelas.
5. Rekatkan dedaunan kering sebagai daun pohon literasi yang nanti akan siswa tulis. Atau Anda bisa menggunakan kertas karton berwarna hijau sebagai pengganti dedaunan. Bisa dilengkapi gambar tekelan buah,binatang atau bunga.
6. Bacalah buku yang telah siswa siapkan. Setelah itu siswa bisa menulis apa yang telah siswa dapatkan dari buku di pohon literasi.Siswa bisa menulis ungkapan-ungkapan penting yang terdapat di dalam buku atau kesan dan pesan yang terdapat di dalam buku.
Kegiatan menulis ulang buku yang telah dibaca dapat meningkatkan dan melatih daya ingat dan pemahaman yang siswa terhadap buku yang telah mereka baca. Sehingga, guru bisa meminta seluruh siswa untuk menyiapkan buku tulis berukuran sedang sebagai tempat mereka meringkas dan menuliskan apa saja yang mereka dapatkan dari buku yang telah dibaca tersebut di dalam buku yang telah disiapkan sebelumnya.
6 Tips Membuat Rangkuman Materi yang Menarik dan Interaktif
Selain memangkas waktu belajar, rangkuman materi juga membuat siswa tidak perlu membawa buku cetak pelajaran yang cukup berat ketika belajar di luar rumah. Belajar pun menjadi praktis karena bisa dilakukan dimana saja tanpa perlu mengkhawatirkan cara membawa buku cetak pelajaran.
Adapun manfaat dari dibuatnya pohon literasi yang harus diketahui yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan kosa kata yang dimiliki setiap siswa
Semakin banyak buku yang telah dibaca siswa, maka semakin banyak pula kosa kata yang mereka miliki. Dengan begitu, mereka wawasan mereka terhadap bahasa semakin meningkat.
2. Meningkatkan kemampuan otak
Dengan membaca, kinerja otak jadi berfungsi secara lebih maksimal. Otak akan bekerja dengan keras untuk menampung segala informasi yang telah didapatkan siswa dari kegiatan membaca buku tersebut. Layaknya pisau yang diasah akan semakin tajam, hal ini juga berlaku pada otak manusia. Jika otak manusia selalu digunakan setiap hari untuk mendapatkan informasi, seperti membaca buku, maka kemampuan otak manusia akan semakin meningkat pula.
3. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
Buku adalah jendela dunia. Pernah mendengar ungkapan seperti itu? Ya, ungkapan itu benar adanya. Dengan membaca buku, ilmu pengetahuan dan wawasan yang siswa miliki akan semakin meningkat. Walaupun dalam hal ini siswa hanya membaca buku cerita yang diminati. Disampingnya itu Pohon Literasi dapat dimasukan ke dalam fortopolio siswa penugasan menelaah buku fiksi dan non fiksi .
Nah..semoga pembiasaan gerakan literasi di sekolah yang di awali kelas - kelas ,lalu pada umumnya dibuat di pojok lingkungan sekolah yang nyaman untuk membaca. Bahkan perpustakaan kecil pun bisa ditematkab di tempat tertentu ,siswa rileks saat istirahat bisa membaca buku tampa harus selamanya di perpustakaan. Mereka merawat kebersihan,keamanan buku dan sekolah pun menjadi indah ada berbagai fasilitas di dalamnya sehingga siswa betah di sekolah. Pandemi semoga cepat berlalu SMAN 4 Bogor bisa mewujudkan impian. Pokoknya Ibu Hj. Emi Rismiami,M.Pd merupakan ibu kepala sekolah yang kini mengadakan inovasinl terhadapat kemajuan sekolah,didukung semua pihak tanpa dukungan maka harapan tidak mungkin terwujud. Ibu Hj. Emi Rosmiami M.Pd menhadi. contoh sebagai Kepala Sekolah yang Litweat. Suskes,Ibu!!!
Bogor, 12 Januari 2021
Tantangan ke 13 Media Guru
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siip..keren