Nengsi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ku cintai engkau tanpa syarat Bahasa Ibuku Bahasa lahirku

Ku cintai engkau tanpa syarat Bahasa Ibuku Bahasa lahirku

Ku cintai engkau tanpa syarat

           Bahasa Ibuku Bahasa Lahirku

 

Oleh : Nengsi

 

 

Sumatera Barat  kental dengan sebutan harumnya  Minang Kabau memiliki 12 kabupaten,179 kecamatan,7 kotamadya,919 Nagari,1045 desa,dan 230 kelurahan dengan jumlah penduduk 5.469.083 dengan luas wilayah 42.012,89 km2( Wikipedia : BPS 2020).

 

Bahasa Minang adalah bahasa yang digunakan di Padang oleh penduduk asli Sumatera Barat.Namun seiring waktu keterpakaian bahasa minang dalam keseharian masyarakat makin hari makin. tergerus.Malah ada kosa kata bahasa minang yang sudah terbenam nyaris tak dipakai lagi kecuali oleh sebagian kecil masyarakat yang tinggal jauh di pelosok sana yang masih kental menjaga bahasa ibu mereka.

 

Generasi mileneal pun akhirnya  semakin jauh dengan bahasa ibunya karena berbagai alasan.Benar bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa negara yang digunakan resmi pada lembaga-lembaga pendidikan,lembaga negara,namun bahasa ibu janganlah sampai ditinggalkan.Minimal mereka tahu bahwa bahasa menunjukkan bangsa,menunjukkan suku.Menjadi kekayaan dan kearifan lokal masing-masing daerah.

 

Jika kita lihat yang sederhana saja hilangnya pemakaian istilah bahasa minang pada zaman ini.Contoh,biar di list saja ya?

 

1.Istilah panggilan kepada orang tua.

   Bahasa Minang : @Amak(ibu)Apak/Abak(Ayah)

    Bahasa kekinian       : Umi,Abi,Mami,Dad,Mama ,Papa

 

2.Panggilan kepada saudara pihak keluarga ayah atau ibu.

@ Atuk/atuak/gaek (kakek),Enek/iniak/tuo(nenek),/Mak uwo,Mak Adang,Mak Etek/etek(bibi),Pak Uwo,Pak Adang,Pak Etek(Paman).

Bahasa kekinian : Oma,opa,Tante/onti,angkl/uncle.

 

3.Panggilan ke suami atau istri.

Bahasa Minang : Uda,adiak.

Bahasa kekinian : Abang/babang/yangbeb,bebeb/hubby/Abi/honney,hani/papa/papi/mami/mom.

 

4.Panggilan ke saudara yang lebih tua secara umum.

Bahasa Minang    : Uda,Uni,Akak.

Bahasa kekinian  :  Abang,bro, kakak,sist.

 

Itu mungkin baru sebahagian kecil yang bisa penulis tangkap di lingkungan sendiri.Maka untuk melestarikan bahasa ibu ini saya melakukan hal berikut:

Pertama ,saya menggunakan bahasa ibu di rumah.Bersama anak-anak menjelaskan pentingnya bahasa kita di jaga.Termasuk panggilan kepada yang lebih tua dengan sebutan Uda dan Uni dsb yang telah disebutkan di atas.

Kedua,saya  dan grup teman-teman dimanapun berada selalu berkomunikasi lisan dan tulisan menggunakan bahasa ibu meski di manca negara,anjuran untuk mengajari anak-anak  bahasa ibu ditekankan.Ketiga,sekarang saya dan beberapa teman-teman satu komunitas menggagas membuat tulisan dalam bahasa ibu.Teman-teman senior gurusianer malah telah beberapa kali meluncurkan tulisan dalam bahasa daerahnya tepatnya bahasa kampungnya.

Sebenarnya asyik juga membacanya karena desa berbatasan gerbang masuk saja berbeda bahasanya.Lain padang lain ilalang,lain lubuk lain ikannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang keren, semoga selalu sehat dan sukses.

17 Feb
Balas

Uni udah aq follow, tolong follow back yaa. Thanks.

19 Feb
Balas

Baik mbak...mf telaaat

03 Mar
Balas

Baik mbak...mf telaaat

03 Mar
Balas



search

New Post