Dalam dua tahun belakangan ini, pelaksanaan haji dan umrah terkendala karena situasi pandemi. Namun Insha Allah tahun ini para jamaah haji dan umrah sudah bisa berkunjung ke Baitullah untuk memenuhi panggilan Allah. Dalam dua bulan terakhir ini sudah banyak kita lihat pemberangkatan para jamaah umrah, dan usaha travel kembali bergairah dan berlomba-lomba menawarkan paket umrah.

Dilihat dari segi kendala dan keuangan, memang ibadah haji adalah ibadah yang sangat membutuhkan perjuangan fisik dan ekonomi, dan tidak semua orang mampu untuk melaksanakan umrah dan haji sebab disyaratkan harus memiliki kemampuan. Kita juga tidak bisa terlepas dari kebijakan pemerintah yang memfasilitasi ibadah haji dan umrah. Memang ibadah haji dan umrah tersebut tidak simpel, tidak mudah, tidak murah karena banyak persyaratannya.

Namun dibalik kendala-kendala dari ibaadah haji dan umrah tersebut, Allah sebenarnya telah menyediakan fasilitas ibadah kepada umatnya yang nilai pahalanya sama dengan nilai pahala haji dan umrah. Ibadahnya tidaklah berat dan sulit, tidak membutuhkan biaya, tidak membutuhkan berbagai akomodasi dan fasilitas yang memberatkan dan merepotkan. Apakah jenis ibadahnya tersebut?Marilah kita cari rujukan dan jawaban dari jenis ibadah yang dimaksud.

Bentuk ibadah yang dimaksud tersebut dijelaskan melalui sebuah hadist dibawah ini:

"Barangsiapa yang mengerjakan sholat subuh dengan berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan sholat sunnah dhuha (di awal waktu, syuruq), maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna." (HR. Thabrani).

Dari hadist diatas, bentuk ibadah yang nilai pahalanya sama dengan nilai pahala orang yang berhaji atau umrah yaitu shalat sunat syuruq yang dilakukan diawal matahari terbit.

Usai sholat subuh berjemaah di masjid, kemudian kita masih tetap tinggal di dalamnya sambil berzikir hingga terbit matahari, dan dilanjutkan dengan sholat dua rakaat, maka kita sudah melaksanakan sholat sunnah syuruq.

Sholat syuruq mungkin jarang diketahui oleh sebagian kaum muslimin. Kita lebih mengenal sholat dhuha sebagai sholat sunnah setelah waktu subuh. Kedua sholat ini memang memiliki waktu pelaksanaan yang hampir bersamaan. Bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa sholat syuruq dan sholat dhuha adalah sama (merdeka.com)

Dari rujukan dan penjelasan diatas, pahamlah kita kalau shalat sunat syuruq ini kita lakukan sehabis waktu subuh berakhir, maka masuklah waktu untuk melaksanakan shalat sunat syuruq, sebaiknya tidak langsung waktu syuruq masuk kita laksanakan shalat sunat syuruq dan dilambatkan melaksanakannya 10 menit, untuk menghindari selisih waktu pembatas subuh dan syuruq.

Shalat sunnah Isyraq, atau Syuruq atau Thulu'. Ini adalah sholat sunnah yang kerap dilakukan Rasulullah SAW dengan tata cara berikut: pertama, sholat Subuh berjamaah di masjid. Kedua, duduk berzikir (mengingat) Allah SWT sampai matahari terbit. Ketiga, sholat Isyraq dua rakaat(republika.co.id)

Dari tata cara dan syarat yang diuraikan diatas, jelaslah bagi kita orang akan mendapatkan pahala sebesar pahala haji dan umrah dengan melaksanakan shalat syuruq di mesjid dan ini memberi isyarat kalau kita harus shalat subuh berjamaah di mesjid, kemudian setelah shalat subuh berjamaah tetap diam di mesjid, sambil berzikir, atau membaca Alquran atau mendengarkan tausiah(majelis ilmu) sampai waktu syuruq masuk, dan hal ini mengisyaratkan kita tidak boleh beranjak meninggalkan mesjid sejak waktu subuh sampai dengan waktu syuruq masuk dan melaksanakan shalat syuruq di mesjid.

Betapa Maha Pengasih dan Penyayangnya Allah kepada hambaNya, sebab dia bisa memberikan pahala sebanyak-banyaknya kepada hambaNya tanpa membedakan kaya dan miskin. Jika simiskin tidak mampu untuk melaksanakan haji dan umrah, Allah sediakan nilai ibadah yang nilainya sama dengan melaksanakan haji dan umrah.

Coba kita bayangkan kalau kita mampu melaksanakan shalat syuruq setiap harinya dimesjid, berarti kita sudah melaksanakan umrah dan haji tiap harinya. Allahu Akbar, belum lagi nilai pahala melaksanakan shalat subuh berjamaah dimesjid dan keutamaan shalat subuh berjamaah dimesjid yang nilainya sama dengan nilai bumi beserta isinya.

Mengapakah kita sebagai hamba Allah sangat hitung-hitungan sekali dengan Allah, padahal Allah tidak pernah hitung-hitungan dengan HambaNya. Hanya karena alasan mengantuk, malas kemesjid, kesibukan yang bisa kita tunda, namun kita abaikan Rahmat pahala yang tiada terhitung yang akan Allah berikan di waktu subuh sampai waktu syuruq tiba. Semoga kita lebih cerdas dalam memanfaatkan waktu antara subuh dan syuruq dengan memakmurkan rumahNya Allah sambil mendapatkan cucuran Rahmat dan pahalaNya yang sangat besar sekali.

Wallahu alam bis shawab