NENI LIDIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TEROR SI BUAH DUKU
Duku Bungo

TEROR SI BUAH DUKU

Buah duku yang bernama Latin cantik Lansium Domesticum, menurut Wikipedia merupakan buah-buahan Asia Tenggara. Jambi dan Sumatera Selatan, dua Provinsi di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil buah manis musiman ini. Namun demikian, semanis-manisnya buah duku juga bisa menjadi teror bagi siapa ssaja.

Pertama, petani duku merasa diteror pada saat panen raya duku serentak di beberapa kabupaten dalam provinsi Jambi. Bagaimana tidak, buah duku yang panen sekali setahun hanya dihargai Rp. 3000., per kilonya, jika pembeli langsung ke ladang duku. Sedangkan pemerintah daerah belum punya strategi memecahkan masalah over produksi buah duku.

Berikutnya, duku menteror kantong. Kejadiannya saat pendampingan Implementasi KTSP 2013. Tahun 2014, beberapa SMP sebagai pelaksana KTSP 2013 mendapat pendampingan oleh Nara sumber dari Kemdikbud, seorang Dosen dari Universitas Sebelas Maret. Pada saat nara sumber tersebut pulang ke Solo via Bandara Muara Bungo, menjelang check-in, datanglah seorang ibu guru dari salah satu SMP telah dikunjunginya membawa sebuah dus besar berisi duku untuk oleh-oleh. Mau ditolak terasa tidak beretika, sedangkan kalau ditenteng masuk kabin terbayang beratnya pada saat transit di Jakarta. Akhirnya diputuskan dus duku buah favorit yang harganya selangit di Solo masuk bagasi. Duaarrrr!!!!! Alamak ongkos bagasi benar-benar menteror kantongnya. Bagaimana tidak karena ongkos bagasinya kurang lebih sama dengan harga tiket pesawat Bungo-Jakarta.

Buah Duku juga, dapat menteror persaudaraan antar masyarakat Jambi dengan Sumatera Selatan yang lebih dikenal dengan sebutan orang Palembang. Saat ini Hak Kepemilikan Intelektual (HKI) atau hak paten duku menjadi perebutan Pemda Jambi dan Sumsel. Penyebabnya, di luar Jambi, buah duku lebih terkenal dengan nama Duku Palembang walaupun penjualnya mendatangkan dari Jambi. Sebaliknya warga keberatan Duku dinyatakan asalnya dari Jambi. Penjelajahan di berbagai situs media on-line belum ada berita tentang pemilik hak paten duku di Indonesia.

Teror terakhir, jika saya mengikuti even atau Diklat di Jambi sedang musim duku, in shaa Allah saya bawa duku ke acara tersebut untuk di makan beramai-ramai. Namun tidak direkomendasikan memberi duku kepada pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan yang sifatnya seleksi, kecuali diberikan setelah pengumuman hasil seleksi. Jika sekantong plastik buah duku diberikan di awal kegiatan, seandainya kita lolos dikhawatirkan dianggap gara-gara gratifikasi. Hal ini bisa jadi menteror pikiran, diloloskan karena kemampuan atau tergoda rasa manis buah duku???

Untuk itu, agar tidak menimbulkan pikiran negatif dan kecemasan yang berbahaya bagi diri kita, serta menjadi beban orang lain, komunikasi dengan pihak-pihak berkepentingan adalah kata kunci dalam berbagi oleh-oleh pada acara-acara tertentu. Namun demikian jangan pernah merubah diri untuk melakukan hal-hal baik yang dapat membahagiakan banyak orang disekitar kita walaupun hanya dengan sekantong plastik buah duku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ini dia buah yang selalu menerorku. gegara manisnya itu lho mom. bikin ngg tahan... selamau mom jadi penulis terpopuler hari ini. salam literasi ...

13 Mar
Balas

Berlatih menulis topik yg bombastis SPT kata Bu Wiwik & Pak Ikhsan . Thanks for your nice comment, Nur.

13 Mar

Saya tak mau diteror, tapi suka banget sama duku Bund...Mau dong...salam kenal. Sehat dan sukses. Barakallah

13 Mar
Balas

Salam kenal juga Bunda Marlupi. Semoga kita diberi kesempatan jumpa dg menu penutup buah duku ....

13 Mar

Wooouuuu teror yg dua sisi nya bermanfaat asal arif dan taat

13 Mar
Balas

Wooouuuu teror yg dua sisi nya bermanfaat asal arif dan taat smg tulisan maan neni mengispirasi petinggi negeri agar si buah duku tersalurkan dgn baik

13 Mar
Balas

mereka juga pernah meneror perutku Maam. 2 kilo sekali diduduk. Semangat makan karena gak ada saingan. selain manis, gratis lagi. Besok mulesnya seharian sehingga harus dikeluarkan secepatnya. Hebatnya gak ada kapoknya!

13 Mar
Balas

Biar tidak meneror perut, lain kali kalau dapat kiriman duku ... Ambil 1/2 kilo ... Yg lainnya antar keteratangga

13 Mar

Sekali dimulai, tanpa sadar sekilo masuk lambung hihihi memang dahsyat teror si manis bulat bulat

13 Mar
Balas

Thanks for the nice comment Wi. Makan duku itu, seperti makan kacang... pantang dicicipi .. selanjutnya tak bisa berhenti sebelum habis. Hehehe

13 Mar

Apalagi yg lagi batuk maam... Teror luar biasa... Dimakan nambah sakit, gak dimakan begitu manis terornya

13 Mar
Balas

Nah ada lagi bentuk teror si buah duku ini... Yaa

13 Mar

mam....gak tahan godaannya tu mam tuk makannya

13 Mar
Balas

Istiqomah Ya Imar

14 Mar



search

New Post