Neni Nuryanti

Di balik setiap anak yang percaya diri, ada guru yang pernah mempercayainya terlebih dahulu. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kancil, Siput, dan Balapan Terkocak di Hutan

Kancil, Siput, dan Balapan Terkocak di Hutan

"Kancil, Siput, dan Balapan Terkocak di Hutan"

Di sebuah hutan yang rimbun, matahari baru saja terbit. Burung-burung berkicau riang, dan angin berhembus sepoi-sepoi. Semua hewan sedang bersantai ketika tiba-tiba… "Hai, kalian! Aku adalah pelari tercepat di hutan ini! Siapa berani tantang aku lomba lari?" teriak Kancil sambil melompat-lompat di atas batu.

Semua hewan terdiam. Macan menggeleng, Kura-kura menghela napas, dan Monyet hanya tertawa geli. "Sudahlah, Kancil, kami tahu kamu cepat. Ngapain juga tantang balapan?" kata Kelinci. Tapi tiba-tiba, dari balik daun, muncul Siput kecil. "Aku… aku mau tantang kamu!" ujarnya pelan.

"Hah? Siput mau balapan? Kamu jalannya aja kayak nonton film slow motion!" ledek Monyet sambil berguling-guling ketawa. Kancil pun tersenyum sinis. "Oke, besok pagi kita balapan. Aku kasih kamu waktu sejam duluan, biar nggak malu-maluin!"

Malam harinya, Siput mengumpulkan semua saudaranya. "Dengar, kita harus kerja sama. Besok, kita akan bersembunyi di setiap tikungan jalur lomba. Begitu Kancil lewat, saudaraku yang berikutnya harus sudah siap di depan!" rencananya. Para siput mengangguk setuju.

Keesokan paginya, Kancil malah tidur sampai siang. "Ah, tenang saja, Siput mana mungkin bisa menang?" gumamnya sambil meregangkan badan. Saat ia tiba di garis start, Siput sudah tidak terlihat. "Hah, pasti dia menyerah!"

Kancil mulai berlari dengan santai. Di tikungan pertama, ia terkejut melihat Siput sudah ada di depannya! "Lho? Kok bisa?!" Kancil mempercepat lari, tapi setiap kali ia sampai di tikungan baru, Siput selalu terlihat lebih dulu!

Dengan napas terengah-engah, Kancil akhirnya sampai di garis finish. Tapi betapa kagetnya ia melihat Siput sudah duduk santai di sana! "Ini tidak mungkin! Kamu pasti curang!" teriak Kancil.

Siput tersenyum manis. "Aku tidak curang, Kancil. Aku hanya dibantu keluarga besarku!" Saat itu juga, puluhan siput kecil muncul dari balik rumput. "Kami semua memang mirip, kan?"

Kancil menunduk malu. "Maafkan aku, Siput. Aku terlalu sombong," akunya. Semua hewan bersorak gembira. "Akhirnya Kancil sadar diri juga!" seru Monyet.

Untuk merayakan persahabatan baru, para hewan mengadakan pesta kecil. Siput dan Kancil kini menjadi sahabat, dan Kancil berjanji tak akan meremehkan hewan lain lagi. "Ternyata, kekuatan terbesar bukan hanya kecepatan, tapi juga kerja sama!" kata Kancil sambil tersenyum.

Cerita para hewan kecil ini membuktikan bahwa kekuatan terbesar bukan hanya terletak pada kecepatan atau kemampuan individu, melainkan pada kebersamaan, strategi, dan saling mendukung. Kancil akhirnya sadar bahwa kesombongan hanya membuatnya buta terhadap kelebihan orang lain, sementara kerendahan hati dan kerja sama justru membuka jalan menuju kemenangan sejati. Dalam kehidupan, tidak ada keberhasilan yang diraih sendirian. Setiap orang membutuhkan orang lain, dan dengan bersatu, bahkan hal yang tampak mustahil pun bisa dicapai. Kemenangan sejati bukan tentang mengalahkan orang lain, tapi tentang belajar menghargai kekuatan bersama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post