Nenny Chan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ibuku Sayang

Tantangan Hari Ke-358

#TantanganGurusiana

#SemangatMenuju365

"Ibuuu... Tolong aku Ibuuu..." teriak Uyung si anak burung.

Ibu segera terbang menghampiri Uyung.

"Ada apa, Nak?" tanya Ibu khawatir.

"Sayapku terjepiiiit...!" teriak Uyung.

"Sakit Ibuuu..., huhuhu..." tangis Uyung.

Ibu melepaskan sayap Uyung yang terjepit dengan penuh kasih sayang.

Tangis Uyung semangkin keras, karena merasa sangat sakit.

"Sabar ya sayang, Ibu akan mengobati luka mu" bujuk Ibu.

Ibu merawat luka Uyung hingga sembuh, Ibu sangat telaten mengobatinya.

"Ibuku hebat, ia tak pernah menarahiku. Walaupun aku telah melakukan kesalahan, Ibu selalu mengingatkanku untuk tidak bermain di ranting-ranting pohon yang bertumpukan. Tapi aku tetap saja selalu bermain disana" gumam Uyung menyesal.

"Nah sayang, lukanya sudah diobati" kata Ibu sambil tersenyum.

"Uyung sayanaaaang Ibu!" seru Uyung senang. Uyung sangat merasa nyaman berada dipelukan Ibu.

Ibu membalas pelukan Uyung dengan penuh kasih sayang. Tiba-tiba, pelukan Ibu mengencang.

"Uyung, peluklah Ibu erat-erat dan jangan sampai lepas!" kata Ibu.

Uyung tak berkata apa-apa, ia mematuhi perintah Ibunya.

Ibu merasa akan terjadi sesuatu disekitar mereka. Dari kejauhan terlihan asap tebal yang akan segera menghampiri mereka.

"Uyuuung... Ayo cepat!" teriak Ibu membuat Uyung kaget.

Uyung segera memegang Ibu erat-erat. Ibu terbang sekuat tenaga, berusaha menjauhi dahan dan ranting kering yang bertumpuk.

"Ibuuuu... Tunggu....!" teriak Uyung.

Ibu terbang terlalu cepat sehingga Uyung terlepas dari pegangannya.

"Uyung capek, Bu..." kata Uyung terengah-engah.

Ibu berputar dan menghampiri Uyung.

"Kita harus segera pergi Nak, tempat ini sudah tak aman untuk kita" kata Ibu meyakinkan Uyung.

"Bu... Aku lapar" seru Uyung ditengah perjalanan.

Ibu memperlambat laju gerakannya, mereka sudah terbang cukup jauh.

"Makanlah nak" kata Ibu dengan memberikan makanan yang baru saja Ibu cari.

"Ibu tidak makan?" tanya Uyung

Ibu menggeleng, "makanlah nak, Ibu belum lapar" jawab Ibu tersenyum.

Uyung pun makan dengan lahap.

Wajah Ibu selalu tenang dan penuh senyum, walaupun tenaga Ibu sudah terkuras karena telah terbang jauh, Ibu tetap terlihat kuat.

"Bu... Kenapa kita harus pergi sejauh ini?" tanya Uyung penasaran.

"Tempat itu sudah tidak aman buat kita, tadi Ibu melihat gumpalan asap tebal yang akan segera memenuhi tempat itu," kata Ibu menjelaskan.

"Asap dari mana Bu...?" tanya Uyung lagi.

"Asap dari pembakaran hutan, manusia telah membakar hutan untuk kepentingan mereka, sehingga mereka tidak lagi memperhatikan makhluk-makhluk lain yang berhak tinggal dihutan," Ibu menjelaskan dengan sabar.

"Apakah setelah hutan dibakar, kita tidak boleh tinggal disana lagi?" tanya Uyung dengan rasa ingin tahu.

"Kita tidak bisa tinggal disana lagi nak, karena tidak ada lagi pohon-pohon rindang tempat kita membuat sarang, dan kita akan kesulitan mencari makanan. Pada akhirnya kita akan mati kelaparan" jelas Ibu.

"Hiiii mengerikan..." Uyung bergidik ngeri mendengar penjelasan Ibu.

"Perbuatan mereka itu tidak hanya berbahaya untuk kita, namun juga untuk semua makhluk hidup di hutan ini. Semua makhluk hidup terancam musnah karena penebangan liar". Ucap Ibu.

Uyung terdiam membayangkan akibat dari penebangan liar. Uyung membayangkan tempat tinggalnya hangus terbakar api dan makhluk hidup di hutan mati terpanggang.

"Oooh tidaaaaaaaakkkk!!!" teriak Uyung.

"Uyuuung... Uyuuuung...!" Ibu menepuk pipi Uyung.

"Uyung bangun sayang" panggil Ibu lagi.

Uyung tersentak lalu terbangun.

Ternyata Uyung bermimpi buruk. Uyung tertidur lelap karena kelelahan terbang jauh.

"Uyung mimpi buruk Bu..." kata Uyung memeluk Ibu.

"Tidak apa-apa, itu karena Uyung kelelahan" jawab Ibu membalas pelukan Uyung.

Pelukan Ibu selalu melegakan Uyung. Perjuangan Ibu selalu membuat Uyung bangga dan sayang kepada Ibu.

"Ibuuuu... Uyung sangat sayang sama Ibu, Ibu adalah Ibu yang paling hebat di dunia" puji Uyung. Ibu dan Uyung tertawa bahagia.

Tanjungpinang, 06012021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post