Tidak Lulus SNMPTN bukan Berarti Kiamat (tantangan hari ke2)
"Ma, mau ke mana Mama?" Aku mengejar mama yang mau masuk mobil bersama papa siang ini.
"Mau ke Bengkel, sekalian mau cari sensor parkir mobil ini, nak. Emang ada apa nak?" .. Mama balik nanya.
"Bentar lagi mau pengumuman SNMPTN ma." Jawabku singkat.
"Oh, ya, Mama pergi dulu sebentar, nanti kalau mama telat pulang, kasih kabar saja, kirim hasil nya ke WA mama.. atau mama bantu nanti buka nya di HP," tambah mama lagi.
" Ok ma, jawabku ringan, tapi sedikit lesu.
Mama lalu berangkat bersama papa. Ke toko revarasi di Koto Baru atau mungkin di Gunung Medan, Karena di toko toko di Blok B Sitiung satu ini tidak ada yang menjualnya.
Sudah beberapa hari ini papa dan mama sibuk mencari alat sensor parkir mobil di tempat belanja online, tetapi terkadang harganya murah, tp onkirnya mahal. Ada juga yang gratis ongkir, tapi harganya yang mahal. Makanya papa memutuskan beli langsung saja ke toko sekaligus bisa dipasangkan dan mama sepertinya juga ada keperluan lain.
Hari sudah mendekati pukul 13.45. jantungku dagdigdug antara penasaran dan cemas.. penasaran apa hasil pengumuman tersebut.. cemas jika aku tidak lulus.. Yang akan kecewa adalah mama. Mama sangat mengharapkan aku bisa kuliah melalui jalur seleksi rapor. Dan aku berkesempatan masuk kuliah melalui seleksi nilai rapor ini. karena di sekolahku aku tergolong siswa yang menduduki kelas unggul. Aku ingin menyenangkan hati mama. Aku tidak ingin mngecewakan mama.
Akhirnya pengumuman itu keluar.
“Mama, maafkan aku, ma! Aku belum lulus. Aku mengecewakan mama. Aku tidak bisa membahagiakan mama.” Aku hampir menangis.
“Tidak apa-apa nak, mama tidak kecewa. Masih banyak kesempatan kamu lagi untuk bisa kuliah. Belajar lagi yang rajin untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Tidak lulus SNMPTN bukan berarti kiamat lo, nak. Ayo, bangun! Banyak cara lain lagi. Jangan terlalu terpuruk!” balas mama menjelaskan.
Perasaanku lega. Aku pikir tadi tidak lulusnya aku melalui jalur seleksi nilai rapor ini mama akan marah karena kecewa.
“Terimakasih mama, aku berjanji akan tekun belajar.” Janjiku pada mama.
Taman Sari, Sitiung 1, 2 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tekad adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan. Sabar ya, nak. Jalan tidak satu ke roma...
Makasih Mincik. Anak pertama Nen laki-laki, Zikri namoe. tamat SMA kini.
Tetap semangat !
Terimakasih Bu
Terimakasih Bu
Terimakasih Bu
Tetap semangat ya nak
Iya, bu
Semangat
Terimakasih Bu
Ayoo tetep semangaatt
Iya Bun, terimakasih
Sukses yg tertunda.. Tetap semangat
Iya Bun, Mohon doanya
Wuih.. keren
Hehehe
Tetap semangat
Semangat buk
Semangat buk