Nensy Suryati

Setamat kuliah 1993 saya sudah malang melintang di dunia kerja yg tidak ada sangkut pautnya dengan pendidikan saya di IKIP padang. Mulai dari perhotelan hingga ...

Selengkapnya
Navigasi Web
PEREMPUAN HAMIL 7 BULAN ITU TELAH MERENGGUT MAMA DARIKU (part 4 - tamat)
Alfatihah buat Mama.

PEREMPUAN HAMIL 7 BULAN ITU TELAH MERENGGUT MAMA DARIKU (part 4 - tamat)

 

Izinkan kuselesaikan kisah duka ini. 

#tagur #39

 

Bismillahirrahmanirrahiim... 

Roni menceritakan bahwa perempuan hamil 7 bulan yang menabrak Mama itu dalam keadaan baik-baik saja.  Kami semua heran.  kok bisa? Dilihat dari keadaan Mama yang demikian parah bahkan sampai merenggut nyawa mama.  Dijelaskan lagi oleh Roni bahwa setelah menabrak mama, perempuan itu malah tidak terjatuh dari motor. Hanya goyang-goyang saja kurang keseimbangan dan kemudian berhenti. 

Perempuan itu bahkan  ikut naik  mobil putih tumpangan itu membawa mama ke rumah sakit.  Sebelum Roni sampai ke rumah sakit, ia mencoba lagi menelepon  ke nomor HP mama dan yang mengangkat perempuan itu.  Dia mengabarkan keadaan Mama yang waktu itu sedang  ditangani dokter di ruang UGD.

Esok harinya,  kami berkumpul untuk sarapan pagi.  Betapa terasa bedanya situasi ketika Mama ada dan sekarang mama sudah tiada.  Biasanya Mama yang paling sibuk mengurusi berbagai makanan yang dihidangkan buat anak-anaknya yang baru datang dari rantau.  Mama bangga menyajikan masakan-masakan andalannya pada kami anak-anaknya. Tapi kali ini sudah tidak ada lagi berbagai ciri khas masakan mama.

Setelah selesai sarapan, kami melanjutkan untuk berkumpul lagi di ruang tengah dan berbagi cerita tentang mama.  Dimulai oleh kakak sulungku dia mengatakan sepanjang jalan kemarin di atas mobil travel yang membawanya dari Pekanbaru ke Bukittinggi, Uni  tak henti menangis.  Ada sesal yang begitu menyesak di dadanya.  Ketika waktu itu Mama masih di Batam dan hendak balik ke Bukittinggi Mama menelpon Uni.  Mama bilang dia mau pulang ke Bukittinggi tapi dia mau naik pesawat ke Pekanbaru saja.  Mama mau mampir sebentar di rumah uni di komplek Chevron Rumbai itu karena kangen sama anak sulungnya itu. Dari Pekanbaru mama rencananya mau naik mobil travel  ke Bukittinggi.

Mendengar itu Uni malah melarang mama. Uni bilang ngapain Mama mampir sebentar, buru-buru, repot-repot,  kemudian capek di mobil travel. Lagian Mama kan sudah terlalu lama meninggalkan Papa. Kasihan Papa.  Sebaiknya Mama langsung naik pesawat dari Batam ke Padang saja. Nanti setelah beberapa hari di rumah mau ke Pekan baru lagi, tidak apa-apa.  

Jika waktu dapat diputar, Uni mau mama mampir ke rumahnya. Apalagi mengingat kata-kata Mama ‘taragak jo Evi”  sungguh menjadi sebuah pukulan tersendiri bagi Uni. Uni sangat menyesal tidak bisa mengabulkan harapan Mama waktu itu. Pertimbangan Uni,  supaya mama tidak terlalu capek. Perjalanan Pekanbaru-Bukittinggi itu tidak sebentar, tapi 6 jam. Belum lagi soal Papa yang cukup lama ditinggalkan mama.

Cerita berikut dari Uni, ketika sampai di Bukittinggi Mama menelepon Uni lagi menyampaikan dia sudah sampai dengan selamat. Selain itu Mama juga bercerita tentang  aku dan adikku Titis di Batam. Mama sangat memuji-muji aku dengan adikku.  Sebagai kakak betapa si Cun (panggilan mama padaku) itu  peduli sangat sama Titis. Tiap kali Titis ada keperluan,  ada yang mau dibelikan,  tak berapa lama si Cun sudah sampai.  Tiap sebentar si Cun itu mondar-mandir ke rumah Titis untuk mengurus keperluan Titis. Begitu kata Mama pada Uni.  Mama berharap ana-anak mama yang lain juga bisa seperti itu. Selalu ringan tangan membantu saudaranya. Mama begitu memuji-muji aku. Begitu kata Uniku. Sungguh aku merasa terharu.  

Selain itu, saudara-saudaraku semua mengatakan akulah yang paling beruntung, paling puas dekat mama. Di saat-saat terakhir sempat menyenangkan mama, membawa mama jalan sampai ke Singapore untuk pertama kalinya bagi Mama.  

Kemudian giliran si Bungsu Amie,  sambil menangis mengatakan bahwa sejak beberapa hari ini Amie ‘taragak Bana’ sama mama. Amie baru mikir-mikir mau cari waktu mau pulang, melihat Mama.  Mau minta cuti beberapa hari katanya. Amie bekerja sebagai Accounting di Indomobil Jakarta. Sehari sebelum kejadian Mama,  Amie baru terima paket rendang dari mama bahkan sampai sekarang belum sempat  Amie buka, masih dalam kulkas di Jakarta.  Memang waktu itu pas habis lebaran Idul Adha.  Daging Qurban Mama dibuatkan rendang dan dikirim ke anak-anaknya terutama buat Amie si bungsu, satu-satunya anak mama yang masih lajang dan masih tinggal di rumah kost waktu itu.  Begitu juga untuk Desi. Anak ke 9, yang sama-sama tinggal di Jakarta,  tapi tempat tinggal mereka berjauhan.

Giliran adikku Roni juga merasa heran ketika beberapa hari sebelum itu Mama minta diurus surat-surat sewa tanah (kebun) yang sedang ditanami orang lain itu.  Kita tidak tahu nanti kita kenapa-kenapa, kata mama, seolah Mama sengaja meninggalkan pesan supaya segala urusan yang berhubungan dengan Mama dibereskan.

 Hal lain yang disampaikan adikku  Mery, anak ke-8 yang memang tinggal bareng mama. Mama yang biasa pakai perhiasan, pas hari kejadian itu semua dilepas mama. Sebelum keluar rumah, cincin,  gelang,  kalung,  yang biasa dipakai dilepas semua.  Bahkan anting emas mama yang kecil, yang  beratnya kurang lebih 1 gram itu pun dibuka dan diletakkan di rumah. Seperti sudah tahu mama kejadian yang akan menimpanya.

 Abangku yang nomor 2 yang kemarin bapak mertuanya dibesuk mama menangis tersedu-sedu menceritakan ketika Udaku itu  menyampaikan tentang Bapak mertuanya yang sakit mama malah berpesan selalu menjaga hubungan bersaudara. Mama minta bagi anak-anak mama yang sudah sukses, untuk gotong royong membantu adik-adikmu  yang masih lemah secara ekonomi. Seperti sebuah wasiat.

Lain lagi cerita adikku Titis.  Sesampai di Bukittinggi beberapa kali Mama menelepon Titis hanya untuk menanyakan kabar, menanyakan cuaca,  apakah hujan?  Apakah jemuran sudah diangkat?  Bahkan menyampaikan itu saja Mama sampai menangis. Mungkin  karena waktu Mama di Batam hal itu semua menjadi perhatian mama, mengurusi popok-popok bayinya.  Setelah mama pulang,  mama begitu sedih.  Seolah itu akan menjadi beban berat betul buat Titis di tengah mengurus bayinya. **

 

Sore hari setelah salat Ashar datanglah perempuan hamil 7 bulan itu kerumah kami. Dia didampingi oleh beberapa orang mungkin itu bapak ibu dan pamannya. Seingatku tidak ada suaminya waktu itu.  Aku tidak terlalu perhatikan lagi siapa saja waktu itu.  Dia menyampaikan permohonan maaf. Dia mengakui keteledorannya yang saat itu dalam situasi baru mengegas kendaraan  tapi dia abai. Dia  lagi menoleh ke kanan, tiba-tiba ada mama yang muncul dari selah kiri, dari depan mobil yang berhenti, sehingga terjadi peristiwa itu.  Sepertinya mama keserempet, bukan tertabrak. Jika tertabrak bisa dipastikan perempuan itu juga jatuh dengan motornya. Tapi ini tidak. Karena sama-sama terkejut dia cepat banting stang setelah mama terserempet. Tapi Mama terjatuh dan terbanting.  Hal itulah yang menyebabkan kami harus berpisah dengan Mama untuk selama-lamanya.

Mendengar penjelasan  tentang kronologi kejadian itu dari perempuan itu, aku tak kuasa menahan air mataku aku membayangkan betapa menderitanya Mama saat itu. Terbayang omongan tetanggaku kemarin. Sungguh membuatku sesugukan menangis.   Ditambah lagi mendengar cerita adik iparku (istri Roni), ketika di rumah sakit Ahmad Muchtar sebelum dibawa ke M Djamil Padang,  Mama sempat membuka mata melihat yang hadir di sekitarnya.  Tapi mama tidak bisa berkata apa-apa.  Mungkin saat itu mama  berharap 11 anak Mama ada di dekatnya waktu itu. Terbayanglah betapa sedihnya di saat-saat terakhir mama. Itu terakhir kali mama membuka mata.

Perempuan itu seperti orang yang ketakutan dan merasa sangat bersalah. Waktu itu pun kami semua memutuskan untuk tidak akan meneruskan perkara ini. Mungkin ini sudah menjadi takdir bagi keluarga kami.  Mama harus pergi dengan skenario yang sudah ditentukan Allah.  Menjadi pelajaran juga bagi semua, hati-hati kalau menyeberang dari depan atau pun belakang mobil yang berhenti. Jarak pandang bisa  terhalang oleh mobil. 

Kami tidak menuntut apa-apa. Karena rasa kemanusiaan pada perempuan  hamil 7 bulan itu.  Selain itu kami menyadari bahwa kami 11 bersaudara rata-rata bekerja dan mengendara sendiri dan akrab dengan jalan raya.  Kami juga tidak tahu apa yang bakal terjadi pada kami suatu hari nanti. Kami hanya memohon perlindungan  kepada Allah SWT. Semoga kami dijauhkan dari segala musibah. Apalagi  sampai menabrak  dan menghilangkan nyawa orang lain. Nauzubillahmindzalik.

Papa juga sangat  sependapat.  Semoga keikhlasan kami ini membuat Mama tersenyum di Surga Allah.

Dalam pertemuan itu kami sepakati juga untuk bertemu di lokasi kejadian besok pukul 10.00 pagi. Kami ingin tahu persis tempat dan bagaimana kejadian itu langsung di TKP. Perempuan itu  pun menyetujui. Pertemuan hari itu Kami lanjutkan dengan salat Maghrib bersama dan tahlilan. 

Singkat cerita,  besoknya sekitar pukul 10 pagi kami semua 11 bersaudara dan Papa sudah di TKP.  Dia pun sudah ada di sana. Dia mendekati kami dan menjelaskan pada kami seperti rekonstruksi suatu perkara. Dia menunjuk-nunjuk sambil menceritakan kronologis kejadian di tempat tersebut.  Yang saya tak suka dari perempuan itu waktu itu, Ia seperti bangga  dikelilingi oleh kami.  Agak ganjen-ganjen dan cengengesan, seperti cari perhatian  dengan orang sekitar. Sepertinya dalam hatinya menunjukkan pada orang-orang dia seperti  orang terkenal.  Seolah mengatakan kepada orang-orang sekitar yang tahu kejadian kemarin. "Ini lho saya! Meski saya  sudah menyebabkan kematian mama mereka tapi mereka semua masih memperlakukan saya dengan baik." Berbeda sekali dengan wajah kecutnya kemarin waktu minta maaf ke rumah kami. 

Yang membuatku tidak suka lagi, ia minta dicarikan pekerjaan pada kakakku. Mungkinkah kakakku mau mempekerjakan orang yang telah membuat kami kehilangan mama kami? 

Astagfirullahalazhiim...

Keikhlasanku jadi sumbing dibuatnya.

 

Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga beliau husnul khotimah..Alfatihah. Dan kel yg ditinggalkan ikhlas dan sabar

29 Jul
Balas

Aamiin yarabbal alamiin...

29 Jul

Semoga ibundanya husnul khatimah ya bu..Ditempat ditempat mulia disisinya. Aamiin..

28 Jul
Balas

Aamiin ya rabbal alamiin.. terima kasih, Bu

28 Jul

Semoga almarhum Khusnul khatimah... Amin

29 Jul
Balas

Aamiin.. terima kasih Bu..

10 Aug

Semoga ibunda husnul khotimah, Bu. Aamiin.

29 Jul
Balas

Aamiin.. teroma kasih doanya, Bu..

10 Aug

Ikut berduka ya bu, semoga mamanya husnul khotimah

29 Jul
Balas

pertama ikut berduka, yg kedua..yang menabrak sehat..yang ketiga justru minta dicarikan pekerjaan pada kakak dari korban yang meninggal..cerita yg mengharu biru hati pembaca

28 Jul
Balas

terima kasih, Mas Eko.

29 Jul

Semua yang bernyawa pasti akan kembali padanya, Sabar dan ikhlas jalan yang terbaik, berdoalah untuk mama tercinta. Semoga Husnul khotimah

29 Jul
Balas

Benar buu..Aamiin.. terima kasih doanya, Bu..

10 Aug

Semoga husnul khatimah, sabar, dan ikhlas. aamiin

28 Jul
Balas

Aamiin.. terima kasih doanya, Bu..

10 Aug

Mama orang yang baik dan penyayang, mudah2an beliau bahagia disana aamiin

29 Jul
Balas

Benar, Bu. Aamiin.. terima kasih doanya, Bu..

10 Aug

Mama orang yang baik dan penyayang, mudah2an beliau bahagia disana aamiin

29 Jul
Balas

Mama orang yang baik dan penyayang, mudah2an beliau bahagia disana aamiin

29 Jul
Balas

Mama orang yang baik dan penyayang, mudah2an beliau bahagia disana aamiin

29 Jul
Balas

Semoga Mama tenang di sana dengan melihat kesholehan dan kekompakan anak-anak yang ditinggal

29 Jul
Balas

Semoga mama husnul khatimah. Ditempatkan di Surga.. Aamiin.

29 Jul
Balas

Semoga almarhumah husnul khotimah ..

29 Jul
Balas

Semoga beliau husnul khotimah bunda...di tempatkan di tempat terbaik...aamiin

28 Jul
Balas

Semoga husnul khotimah bun

29 Jul
Balas



search

New Post