Terakhir bertemu dengannya wajah cantik dan mempesona mulai menghilang, badannya sedikit kurus dan tampak kelelahan. Sebagai sahabat akupun menanyakannya, namun Rani tidak seperti dulu terbuka denganku. Aku berangapan karena kehadiran dua anak lelaki kembar sangat merepotkannya. Aku memeluknya erat karena hampir sepuluh tahun kami tak bertemu. Dia Rani sahabat dekat semenjak SMA sampai kuliah, sehingga bagiku Rani sudah seperti saudara sendiri.

Beberapa bulan ini aku kesulitan menghubunginya, setiap aku telephon atau meWAnya selalu tidak diangkat atau di balas begitu juga dengan suaminya. Aku merasa Rani mungkin sudah melupakan persahabatan kami.

Sebuah mobil tiba- tiba berhenti di depan rumah, aku yang sedang duduk - duduk di teras menganggap mobil yang sedang parkir. Namun seorang wajah yang amatku kenal langsung berlari sambil mengendong dan membimbing anak laki. Aku terperanjat ternyata sahabatku Rani, aku memeluk badan kurus dan kering ini. Air mataku bercucurun bagaimana selama sepuluh tahun ini dia tetap tabah menjalani rumah tangga dari laki- laki yang sudah mengkhianatinyaTanjung Pari, 23 Maret 2022