‘ REPEAT AFTER ME ’

Jam pertama dan kedua saatnya mengajar Bahasa Inggris di kelas IX. Kali ini materi pembelajaran yang saya ajarkan adalah tentang sebuah ungkapan. Dalam proses kegiatan pembelajaran, saya meminta seluruh siswa untuk menirukan ungkapan yang saya ucapkan. Saya berkata pada seluruh siswa : “ Repeat after me “ yang berarti “ tirukan setelah saya”. Setiap kata-kata yang saya ucapkan , mereka langsung menirukan. Ketika kata-kata yang saya ucapkan sudah cukup untuk ditirukan, saya berkata pada mereka:

Saya : “ Well, it’s enough.” .

Ternyata siswa saya menirukan :

Siswa :“well , it’s enough”.

Saya : “ eh, sudah yang ini ndak usah ditirukan”

Siswa : “eh, sudah yang ini ndak usah ditirukan”

Saya : Ah, kalian ini jangan bergurau”

Siswa : “Ah, kalian ini jangan bergurau”

Saya : ‘’ baik, kita lanjutkan

Siswa : baik kita lanjutkan

Saya ; Ok … (belum selesai berbicara)

Siswa : Ok…

Begitu dan seterusnya…

Saya benar-benar tak mampu menghentikan mereka untuk menirukan setiap kata atau kalimat yang saya ucapkan hingga kemudian saya dan seluruh siswa tak dapat menahan tertawa sampai terpingkal-pingkal

************************************

TIDAK CANTIK

Bel tanda waktu pergantian jam pelajaran berbunyi. Seperti biasanya, aku segera bergegas masuk ke kelas Bahasa Inggrisku. Ternyata, semua muridku sudah masuk dan menungguku dikelas . Ketika aku membuka pintu kelas tersebut, terdengar suara secara kompak berkata :

“ Happy Birthday, mam Nety…”

“ wow…, thank you very much, my students “ jawabku.

Aku benar-benar terkejut tapi juga terharu dengan kejutan mereka. Mereka kemudian menunjukkan kepadaku tulisan –tulisan yang mereka torehkan di papan tulis putih dengan spidol warna warni dan meminta aku membacanya.

Di dalam tulisan ada satu ucapan yang menarik perhatianku dan sengaja aku baca dengan suara keras.

“ Happy Birthday , Mam Nety. Semoga tambah cantik ( …”Karena sebelumnya tidak cantik…”) . We love you…

Hahaha… . Setelah membaca tulisan yang ‘jujur’ itu, aku tak dapat menahan tertawaku yang kemudian diikuti oleh semua muridku.

*********************************************

KALAH PILKADA

Hari ini kegiatan pembelajaran dimulai kembali. Sehari sebelumnya, seluruh sekolah diliburkan dikarenakan pada hari itu ada pemilihan kepala daerah . Saat masuk kelas dan akan memulai kegiatan pembelajaran Bahasa inggris, murid-muridku bertanya kepadaku

“ Bagaimana hasil pilkadanya, bunda.. menang gak ? tanya beberapa murid yang disambut tertawa kecil oleh teman sekelasnya yang lain.

“ Kalah telak ” sahut muridku yang lainnya

Saya bertanya apa maksudnya pertanyaannya. Taka ada yang menjawab , tapi semua tertawa. Setelah aku mencoba berpikir dan menangkap maksud mereka. Aku tersenyum .

“ Oh, saya tahu, maksud kalian.. mungkin karena wajah saya kalian anggap mirip dengan salah satu kandidat bupati, ya..terus ikut pemilihan kepala daerah ?” tanyaku pada murid-muridku.

“ Ya,mam…! Haha… “ jawab mereka serempak sambil tertawa. Kemudian aku berkata pada mereka :

“ Wah, kalau itu jelas cantik Mam Nety dong…,” kataku seolah protes pada mereka.

“ cieeee, Ya…, cantik Mam Nety kok,” kata murid-muridku.

Aku tertawa mendengar kata-kata mereka. Ah, ada-ada saja mereka…