Nety Susanty

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1.

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

Oleh : Neng Neti Susanti, S.Pd.

CGP Angkatan 7

SDN Cisondari 01 - Kabupaten Bandung

Kegiatan pada sesi ini Calon Guru Penggerak diminta untuk melakukan wawancara kepada pimpinan sekolah tempatnya bertugas dan pimpinan yang ada di sekitar lingkungannya.

Tujuan pembelajaran khusus:

CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

Dalam kegiatan ini, saya mewawancarai dua orang nara sumber yaitu Kepala Sekolah saya yang bernama Bapak Ayep Sulaeman, S.Pd. selaku Kepala SDN Cisondari 01 dan Ibu Eti Rusmiyati, S.Pd.SD. selaku Kepala SDN Talaga.

Dalam sesi wawancara terhadap kedua narasumber tersebut, saya mengajukan beberapa pertanyaan, yakni:

Selama Bapak/Ibu memimpin, bagaimana cara Bapak/Ibu dalam mengidentifikasi kasus-kasus yang terjadi di sekolah? seperti kasus dilema etika atau bujukan moral?

Selama Bapak/Ibu memimpin, bagaimana cara Bpak/Ibu dalam menjalankan pengambilan keputusan di sekolah, terutama pada kasus-kasus yang mengandung dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang selama ini Bapak/Ibu lakukan dalam pengambilan keputusan?

Hal-hal seperti apa yang selama ini Bapak/Ibu anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Apakah anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang anda jalankan?

Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat anda petik dari pengalaman anda mengambil keputusan dilema etika?

Pada sesi wawancara pertama dengan Ibu Eti Rusmiyati, S.Pd.SD. Kepala SDN Talaga

1. Saya melihat dari sudut pandang moral dan hukum, apabila kasus tersebut melanggar hukum, maka sudah tentu benar lawan salah. Namun, jika masih bisa dikatakan benar lawan benar, masalah tersebut adalah dilema etika.

2. Selama ini saya melakukan identifikasi kasus dari berbagai sudut pandang kemudian membimbing secara matang mana yang paling benar dan keputusan tersebut menguntungkan orang banyak (tidak ada yang dirugikan).

3. Langkah-langkah yang dilakukan : Menentukan penyebab permasalahan, menentukan siapa yang terlibat, menanyakan kepada orang-orang terdekatnya, berdiskusi dengan warga sekolah, membuat beberapa solusi keputusan, menimbang lagi dari berbagai sudut pandang sebelum memutuskan/mengambil solusi.

4. Saya melakukan analisis kasus kemudian menentukan solusinya menyesuaikan dengan peraturan dan norma yang berlaku, serta mengedepankan kepentingan umum (solusi tersebut bermanfaat bagi banyak orang dan baik secara jangka panjang)

5. Tantangan dalam mengambil keputusan adalah mencari keputusan yang terbaik karena keduanya merupakan masalah yang sama-sama benar. Dalam mengambil keputusan harus menguntungkan kedua belah pihak dan tidak merugikan salah satunya.

6. Untuk memutuskan masalah yang ringan biasanya langsung saya putuskan. Jika masalah itu berat, saya melakukan langkah-langkah yang disebutkan pada nomor 3.

7. Dalam mengambil keputusan, saya selalu mengajak warga sekolah/stakeholder/wali murid/orang-orang yang mempunyai kedekatan personal dengan orang yang mengalami permasalahan, jadi banyak yang membantu dalam mencari alternatif solusi.

8. Pelajaran yang dapat diambil : Saya menjadi lebih bijaksana dalam menganalisis sebuah permasalahan untuk dijadikan pertimbangan menentukan solusi yang tepat dan terbaik.

Pada sesi wawancara kedua dengan Bapak Ayep Sulaeman, S.Pd. Kepala SDN Cisondari 01

1. Saya melihat, bahwa kasus dilema etika (benar lawan benar), di mana itu merupakan situasi yang terjadi ketika harus memilih dan memutuskan antara dua pilihan yang kedua pilihan benar secara moral tapi bertentangan. Sedangkan bujukan moral (benar lawan salah) yaitu situasi atau keadaan ketika harus mengambil keputusan antara benar dan salah.

2. Sebelum keputusan diambil dalam kasus dilema etika terlebih dahulu dilakukan : mengumpulkan fakta yang terjadi, siapa-siapa yang terlibat, menganalisis benar salahnya, membuat alternatif solusi, membuat keputusan dan lihat lagi keputusan (refleksi).

3. Langkah-langkah yang dilakukan : mengumpulkan fakta yang terjadi, siapa-siapa yang terlibat, menganalisis benar salahnya, membuat alternatif solusi, membuat keputusan dan lihat lagi keputusan (direfleksi).

4. Hal-hal yang efektif dalam mengambil keputusan kasus dilema etika adalah dengan menelaah siapa-siapa yang terlibat, sifat urgen (mendesak dan tidaknya) kasus dilema etika tersebut dan pengambilan alternatif-alternatif solusi.

5. Tantangan dalam pengambilan keputusan kasus dilema etika adalah masalah tersebut mempunyai nilai yang sama-sama penting tetapi harus ada yang didahulukan, juga adanya orang-orang atasan langsung yang terlibat, serta adanya peraturan-peraturan yang harus dipenuhi. Tak kalah penting adalah nilai rasa yang harus diutamakan.

6. Dalam pengambilan keputusan dilema etika kami tidak mempunyai jadwal khusus tetapi ada tata kelola dengan menganalisa, mempertimbangkan, dan memusyawarahkan kasus dilema etika yang ada baik secara formal maupun non formal.

7. Seseorang atau faktor yang mempermudah pengambilan keputusan pada kasus dilema etika adalah orang-orang yang terlibat adalah orang yang profesional yang menghargai dan menerima keputusan atasan langsung.

8. Pembelajaran yang diambil dari pengambilan keputusan pada kasus dilema etika adalah sebelum mengambil keputusan harus banyak-banyak menganalisa kasus yang ada, banyak pertimbangan-pertimbangan. Setiap keputusan pasti tidak mungkin membuat puas semua pihak yang terlibat, pasti ada pihak yang tidak terpuaskan. Semua yang terlibat pada pengambilan keputusan harus siap menerima, menghormati serta melaksanakan keputusan yang ditetapkan.

Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian. Apa yang anda dapatkan?

Berdasarkan hasil wawancara, yang dilakukan oleh para pemimpin yang saya wawancarai dalam pengambilan keputusan antara lain : 1) Mengidentifikasi permasalahan dan mengambil keputusan yaitu berdiskusi dengan warga sekolah/stakeholder/wali murid. 2) Meminimalisir dampak negatif ketika sebuah keputusan diambil. 3) Pengambilan keputusan dilakukan secara objektif dan berkeadilan.

Juka dibandingkan dengan yang saya pelajari di modul 3.1. Para pemimpin saya sudah menerapkan beberapa hal mengenai 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, hanya saja belum semua dilakukan, terutama pada hal uji benar/salah dan investigasi opsi dilema. Para pemimpin tersebut sudah menerapkan prinsip pengambilan keputusan, di mana keputusan yang diambil berbasis hasil akhir.

Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang anda wawancarai, adakah sebuah persamaan atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

Berdasarkan hasil wawancara, ada beberapa yang sama, antara lain : 1) Tahap identifikasi permasalahan secara umum sama, yaitu melalui pengumpulan fakta-faktanya dan pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif solusi. 2) Penyelesaian permasalahan dilakukan secara bertahap sehingga keputusan yang diambil tidak asal memutuskan saja, namun telah ditimbang secara matang.

Perbedaan hasil wawancara dari dua pimpinan, yaitu :

Pimpinan yang pertama (Ibu Eti Rusmiyati, S.Pd.SD.) mengedepankan diskusi terhadap permasalahan, sedangkan pimpinan yang kedua (Bapak Ayep Sulaeman, S.Pd.) menonjolkan analisis masalah yang kemudian menjadi pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

Sementara, sesuai dengan analisa saya yang lebih menonjol dalam tahap-tahap pengambilan keputusan adalah pimpinan kedua (Bapak Ayep Sulaeman, S.Pd.), karena lebih sesuai dengan langkah-langkah di modul 3.1.

Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Rencana ke depan para pimpinan (Ibu Eti dan Bapak Ayep) jika dihadapkan dengan masalah dilema etika adalah melalui analisa-analisa permasalahan secara runtut dan lengkap berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian keputusan. Para pimpinan (Ibu Eti dan Bapak Ayep) dapat mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka dengan cara melakukan uji benar-salah serta kemudian melakukan refleksi dan evaluasi ketercapaian keputusan yang diambil berdasarkan apa yang sudah berjalan dan masukan dari beberapa pihak terkait yang menjalankan keputusan tersebut.

Bagaimana anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan anda, para murid-murid anda, dan pada kolega guru-guru anda yang lain? Kapan anda akan menerapkannya?

Jika saya menghadapi permasalahan dilema etika, untuk mengambil keputusan dan menguji keputusan yang membingungkan tersebut saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Mulai dari mengenali nilai-nilai yang bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan, melakukan uji benar salah, melakukan prinsip penyelesaian dilema (resolusi), melakukan investigasi opsi trilema, membuat keputusan lalu merefleksikannya.

Saya akan menerapkannya jika dihadapkan dengan masalah dilema etika atau bujukan moral. Atau, jika teman saya menemui kasus tersebut, saya segera akan menawarkan bantuan kepadanya.

Demikian analisis hasil wawancara yang saya lakukan. Terima kasih. Salam dan bahagia ...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post