Oleh : Neng Neti Susanti, S.Pd.

CGP Angkatan 7 - Kabupaten Bandung

Diminggu ini saya menggunakan model 4C (Connection, Challenge, Concept, Change)

Pada kesempatan minggu ke 21 ini banyak hal baru dan ilmu baru yang saya dapatkan, seperti ruang kolaborasi 3.2., Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, refleksi terbimbing dan demonstrasi kontekstual, juga elaborasi pemahaman/koneksi antar materi.

Apa yang terjadi pada Ruang Kolaborasi

Pada pertemuan pertama membuat pemetaan aset daerah, berdasarkan 7 kelompok aset yaitu: Modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal finansial, modal alam/lingkungan, modal politik, modal agama dan budaya. Dan pada hari kedua presentasi hasil pemetaan aset daerah.

Connection Kaitan Antar Materi

Jika materi ini dihubungkan pada materi pada 2 modul sebelumnya yaitu coaching dan pengambilan keputusan kaitan materi yang didapat sebagai calon guru penggerak sangat berkaitan erat dengan proses coaching, coach memaksimalkan potensi coachee untuk menjelaskan masalahnya dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

Challenge

Ada banyak ide materi dan gagasan yang saya dapatkan dari mempelajari modul 3.2. ini salah satunya mengetahui strategi pemberdayaan aset yaitu berfikir berbasis aset bukan berfikir berbasis masalah. Sehingga mampu memahami aset daerah yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran di sekolah dan memaksimalkan aset-aset yang ada di sekolah untuk keperluan proses pembelajaran dan kegiatan atau program sekolah.

Concept

Konsep utama yang paling penting adalah membuat pemetaan aset sekolah berdasarkan 7 modal aset, dari kegiatan ini kita dapat mengetahui dan memaksimalkan penggunaan aset di sekolah. Juga terus mengembangkan komunitas sekolah berbasis aset menekankan pada kemandirian dari komunitas untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi melalui kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri.

Change

Apa perubahan dalam diri anda yang ingin anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?

Yang ingin saya rubah adalah cara berfikir berbasis aset bukan cara berfikir berbasis masalah, karena pendekatan berbasis ini merupakan cara praktis untuk menemukan dan mengenali hal-hal yang positif. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berfikir sekolah harus dibangun dengan melihat pada kekuatan potensi harus selalu fokus pada pembangunan sumber daya yang tersedia.