N Heni Mardaleni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ber- Ber - Ber

Ber- Ber - Ber

Tantangan Menulis Hari Ke-178

Ber – Ber – Ber

Sepertiga bulan oktober sudah kita lewati, setiap sore mendung menggelayut di langit biru berlanjut dengan turunnya hujan menjelang malam atau tengah malam menjelang subuh.

Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari."

"Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan."

Turunnya hujan dinanti oleh setiap orang dengan harapan dan tujuan yang berbeda. Masyarakat yang kehidupannya bergantung pada hasil persawahan menunggu datangnya hujan agar segera bisa memasuki masa tanam padi, karena kemarau yang panjang membuat tanah pesawahan menjadi kering dan banyak petani yang mengalami gagal panen. Irigasi yang tersedia di setiap daerah belum bisa menjadi solusi sepenuhnya untuk dapat tetap mempertahankan masa tanam dan masa panen padi.

Dilansir dari Ayo Bandung Com -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat bencana kekeringan mulai terjadi di sejumlah wilayahnya. Beberapa wilayah yang mulai kekeringan adalah Bogor, Indramayu, dan Cirebon.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Deni Ramdan mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, di beberapa daerah sudah ada desa atau kecamatan yang kekeringan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat juga telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan per 2 Agustus lalu.

"Dengan adanya status itu, kita artinya sudah menyiapkan alokasi anggaran. Ketika ada lokasi yang mulai terdampak, kita bisa segera bergerak," kata dia di Kota Tasikmalaya, Jumat (28/8).

Deni mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk ke BPBD Provinsi Jawa Barat sudah ada lima desa di Bogor yang mengalami kekeringan. Tak hanya itu, beberapa desa di Cirebon dan Indramayu juga telah terdampak kekeringan.

Demikian juga dengan masyarakat yang mengandalkan kebutuhan air sehari-hari dari air tanah menunggu datangnya hujan agar sumber mata air menjadi terisi kembali setelah musim kering yang cukup lama sehingga persediaan air menjadi berkurang. Beberapa daerah yang kekeringan belum semuanya bisa terjangkau oleh bantuan air dari PDAM.

Sebaliknya sebagian daerah sudah mulai terkena dampak banjir yang disebabkan curah hujan tinggi dan drainase yang kurang. Hujan hari ini yang mengguyur Provinsi Bali dari jam 05.00 sd 10.00 WITA mengakibatkan banjir sepanjang kota. Tribun Bali menulis “Jalan Gunung Salak Denpasar Banjir…”

Mulai dari bulan september sampai dengan februari memang saatnya turun hujan, itu menurut catatan musim hujan yang selama ini terjadi. Tetapi iklim mengalami pergeseran waktu turunnya hujan dan masuknya musim kemarau sehingga sulit diprediksi.

Sudah bukan rahasia lagi kalau perubahan musim terjadi karena kerusakan lingkungan yang berdampak pada siklus air. Hilangnya lahan hutan mengurangi terjadinya evaporasi sehingga titik-titik hujan tidak terbentuk. Sementara jika memasuki musim hujan permukaan tanah tidak mampu menyerap air karena berkurangnya pohon penyangga air.

Bagai makan buah simalakama, satu sisi hujan ditunggu untuk kelangsungan hidup tanaman, disisi lain hujan bisa juga sebagai sumber bencana banjir.

Mari kita bersama-sama menyikapi bulan-bulan berakhiran ber-ber-ber agar tidak menjadi bencana banjir, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak membuang sampah kealiran sungai yang dapat mengganggu drainase. Galakan penghijauan di setiap rumah agar bisa menjadi pembersih atmosfer bumi.

Satu orang berbuat, akan menjadi contoh yang lain. Berbuat baiklah terhadap lingkungan agar terjaga kelestariannya.

Hujan deras menjelang malam

Depok, 10 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan informatif, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi

10 Oct
Balas

terimaksih sudha mampir

12 Oct

Tulisan yang apik yang sangat informatif Bunda .. salam sukses selalu.

10 Oct
Balas

terimakasih sudah mampir

12 Oct



search

New Post