N Heni Mardaleni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Di Luar Sana

Di Luar Sana

Tantangan Menulis Hari Ke-182

Di Luar Sana

Himbauan jika tidak penting sekali tidak perlu ke luar, di rumah saja. Jika terpaksa harus ke luar rumah tetap jaga jarak sudah lebih dari enam bulan dicanangkan dengan tujuan untuk meminimalisir penyebaran pandemic Covid-19. Apakah sampai saat ini masih dilakukan masyarakat umum atau mereka sudah lelah karena pandemic yang berkepanjangan? Saya tidak bisa menjawabnya, walaupun secara pribadi protocol kesehatan tetap dijalankan.

Jika tidak terpaksa harus control rutin ke rumahsakit setiap bulan, kami manula yang rentan ini juga tidak akan datang berobat ke rumah sakit yang secara teoritis di rumah sakit itu tentunya akan banyak orang yang memang sakit datang ke sana untuk berobat. Jadi kami terpaksa setiap bulan harus ke rumah sakit dan berhadapan dengan banyak orang sakit. Kami tidak tahu apakah diantara kami yang ada di rumah sakit itu termasuk salah satu OTG, tidak bisa dipastikan tetapi harus diwaspadai.

Sesuai protocol setiap keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain maka setiba di rumah langsung mengganti pakaian dan mandi jika perlu dan bersabun selalu dilakukan, demikian juga hari ini.

Berobat hari ini mengkhawatirkan sekali. Ruangan Poliklinik berdampingan dengan ruang laboratorium dan apotik. Ruang tunggu hanya kurang lebih 1,5 sd 2 meter yang dipasang kursi tunggu berhadapan. Kursi tunggu ada 3 tempat duduk, yang tengah di beri tanda silang merah agar tidak digunakan dengan tujuan menjaga jarak antar pasien. Rumah sakit sudah menerapkan protocol kesehatan sebagai tanggung jawabnya.

Kami pasien lebih banyak manula, tenang duduk manis menunggu giliran diperiksa dokter. Tiba-tiba datang sekelompok orang sekitar 6 sampai 8 orang mendekati pintu laboratorium dan menyatakan dirinya dari instansi tertentu untuk melakukan test rapid dan PCR. Tanpa melihat kami yang duduk di ruang tunggu tersebut, merka bergerombol berbincang sesama mereka sehingga ruang tunggu menjadi sesak dan tanpa jarak antara kami dengan mereka (berdesakan).

Mereka pakai masker, tetapi tidak berusaha untuk jaga jarak karena mereka sesama temannya yang merasa bersih sehingga tidak perlu jaga jarak, sementara kami dibelakang mereka adalah usia rentan tertular.

Belum selesai satu gelombang, tiba-tiba datang lagi gelombang berikutnya. Parahnya ada beberapa laki-laki yang tampilannya keren, pakaian orang kantoran ketika mereka menunggu tanpa mengindahkan tanda silang mereka duduk diantara kami. Saya memberanikan diri untuk mengingatkan bahwa kursi itu sudah diberi tanda silang agar tidak ada yang duduk disana. Beberapa orang akhirnya tidak jadi duduk setelah di tegur, tetapi mereka berdiri tepat di depan mata, tubuh kami para manula.

Bisa jadi hal seperti ini yang membuat pandemic memunculkan “cluster” baru dari wabah ini, yang disinyalir cluster baru muncul di perkantoran pemerintah maupun swasta.

Jadi kepikiran, pantas saja pandemic tidak berkurang karena di luar sana masih banyak masyarakat yang abai terhadap protocol kesehatan pandemic ini. Segelintir orang sebenernya, tetapi kalau melihat pola penularan virusnya justru dari segelintir mereka di luar sana yang tidak mengindahkan protokol, kemudian di bawa ke rumah dan menulari seisi rumah. Siapa tahu kan? Karena kita tidak bisa memprediksi keberadaan virus hanya bisa berusaha untuk menghindarinya dengan cara jaga jarak dan selalu pake masker.

Keresahan pandemic

Depok 14 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post