Kamar 21
Air mata Gigi terus mengalir membasahi pipinya yang bening itu. Semilir angin masuk di kamarnya tak ia rasakan. Pandangannya kosong menatap langit Yang mulai memerah. Selama tiga semester, Gigi masih fokus mengurus kuliahnya tersebut. Namun, beranjak semester 4, perkembangan bisnisnya pun kian mmebaik. Sehingga, semangat Gigi menyelesaikan tesisnya menyurut. Mengapa tidak? Bisnis tersebut dirintisnya dengan uang sakunya sendiri.
Bersambung....
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar