Nike Ratna Dila, S.Pd

Terlahir di kota hujan Padang Panjang, pada tanggal 31 Oktober 1985. Menjadi Abdi negara di Kab.Tanah Datar sejak tahun 2006. Berdomisili di Nagari Lubuk Jantan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ku Rindu Pelukan Ayah

Ku Rindu Pelukan Ayah

Juni ini usiaku genap sudah 2 tahun. Setiap langkah perkembanganku selalu diabadikan oleh bundaku di laman media sosialnya. Alangkah senangnya hatiku. Setiap ku tersenyum, kamera bunda segera menangkap momen itu. "say cheees.... " kata bunda. Senyuman terbaikku ku berikan untuk semua pemirsa terbaik yang selalu memantau media sosial bunda ku.

Dibalik keceriaanku, ada rindu yang tak bisa ku ucapkan. Ada tanya yang tak bisa ku ungkapkan. Tak hanya kepada bunda, nenek, kakek, tante dan semua yang ada di sekitar ku.

Sejak ku berusia 6 bln aku sudah dipisahkan dengan ayahku. Entah apa sebabnya akupun tak tau. Kepada siapa ku bertanya? Yang jelas aku tak pernah bertemu lagi dengan lelaki tampan yang biasa menggendongku setiap ia pulang kerja.

Tak ku temukan lagi idolaku disetiap ku bangun dari tidur nyenyak ku. Yang ku lihat hanya wajah bunda yang terkadang ceria, terkadang agak sedikit "galau" seperti remaja jaman sekarang

Namun sejak usiaku 1 tahun kemaren, ada sedikit yang berbeda pada bundaku. Dia yang bisanya setiap hari menemaniku dari pagi sampai sore, sekarang tidak lagi. Pagi hari ia sudah berpakaian rapi, pakai bedak, tak lupa minyak wangi. Aku merasa senang sekaligus sedih. Senangnya bunda sekarang sudah dapat kerja. Sedihnya aku harus ditinggal bunda karna bunda diterima menjadi pengajar honorer di sekolah dekat rumahku. Aku sangat bersyukur atas rejeki bunda yang terpaksa menjadi single mother sejak ditinggal ayah.

Berkat keteguhan hati bunda, akhirnya Allah mengabulkan doa bunda. Setelah serangkaian tes demi tes alhamdulillah bunda lulus seleksi calon pegawai negeri (cpns). Alangkah senangnya hati seluruh anggota keluargaku. Termasuk aku, ingin rasanya ku sampaikan kabar itu pada ayah yang sangat ku rindukan.

Ditengah penantian itu, beberapa kali ibuku menerima amplop berwarna coklat yang membuat wajahku murung setelah membacanya. "Sudahlah nak, jika itu yang terbaik selesaikan lah secepatnya" nasehat nenek secepatnya. Aku memang tak mengerti apa isi kertas itu. Dari percakapan nenek dan bunda aku tau kalau isinya adalah mengenai perceraian ayah dan bunda ku.

Andai aku bisa berkata, aku akan katakan pada bunda, aku kangen sama ayah... Aku rindu pelukan ayah... Aku ingin seperti anak lainnya... Setiap hari ada ayah dan bunda disampingku.

Tapi mereka tak mengerti akan isi hatiku. Yang ada pada pikiran mereka hanyalah yang terbaik bagi mereka. Bukan bagi diriku. Mungkin mereka berpikir jika ayah kembali pada bunda hanya karena bunda sudah menjadi pegawai negeri. Masa depan nya terjamim sampai hari tua. Mungkin itulah alasan bunda tak mau menerima ayah kembali. Memang itu manusiawi bagi mereka. Tapi tidak bagi diriku. Aku hanya ingin ayahku kembali... Ayah yang mengadirkan aku ke dunia ini. Walaupun nanti bunda bisa mencarikan pengganti, tapi itu tak adil bagiku. Walaupun ayah penggantiku itu lebih baik dimata mereka, tp bagiku ayah adalah yang terbaik dan berharga bagiku.

Dunia bisa merubah segala sesuatu sesuai apa mau mereka (ayah dan bunda) tapi bagiku aku hanya ingin bersama kembali dengan ayah dan bundaku. Ku rindu pelukan ayah... I miss u ayah 😘

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post