nikmatul khoiroh

Guru TIK yang diberi amanah tugas tambahan Kepala Sekolah di SMPN 3 Puger, Kab. Jember. Bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Guru biasa yang masih dan akan teru...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dengan Basmallah Aku Mencintaimu, Dengan Hamdallah Aku Menjaganya (Part 3)

Dengan Basmallah Aku Mencintaimu, Dengan Hamdallah Aku Menjaganya (Part 3)

Dengan Basmallah Aku Mencintaimu, Dengan Hamdallah Aku Menjaganya (Part 3)

Malam ini, aku masih setia duduk disini. Setiap pulang kampung aku habiskan waktu mendatangi tempat-tempat yang pernah kita singgahi. Mengenang saat pertemuan, kebersamaan kita dulu.

Cafe sedoyo menjadi saksi dua hati saling mencintai, menyayangi. Berawal dari rasa kagum, simpati, surat cinta tanpa nama semua berkelebat manja. Sayangnya, belum sempat kamu ikrarkan ijab dan qabul, Tuhan lebih menyayangimu.

Mas Diaz, maafkan aku yang ternyata tidak bisa setia. Kini hatiku mulai goyah. Aku tidak bisa mempertahankan sikap tetap bertahan "menyendiri". Aku juga ingin dicintai, disayangi. Satria telah meluluhkan hatiku yang beku sejak kepergianmu. Namun yakinlah kenangan bersamamu akan tetap tersimpan rapi di hati.

Kini ada Satria mengisi hatiku. Entahlah aku pun tidak mengerti tentang rasa ini. Rasa ini datang begitu saja. Aku juga tidak mengundangnya. Tatapan matanya memberikanku semangat hidup kembali. Senyumnya yang tulus memberikan kesejukan di hati. Satria, aku mencintaimu tanpa syarat, cinta ini begitu sempurna menerima segala kelebihan dan kekurangan. Aku tahu, aku bukanlah yang pertama dalam hatimu, begitu juga dirimu bukanlah yang pertama dalam hatiku. Ada satu nama yang masih singgah dihati ini walau aku tak mampu lagi memeluknya.

Aku hanya bisa mencintainya, memeluknya dalam bait-bait doa. Menziarahi namamu di setiap selesai salatku. Semoga Tuhan memberikanmu kebahagiaan disana.

"Ini pesanannya, sup ikan, udang asem manis, gurame madu, cah kangkung, lemon tea hot." Pelayan cafe ini menyajikan pesananku. Padahal aku cuma makan seorang diri, tetapi aku memesan begitu banyak makanan. Aku hanya ingin mengenang kebersamaan kita, sebelum aku tutup rapi semua kenangan itu.

Setiap aku dekat dengan seseorang, anehnya Mas Diaz selalu hadir di mimpiku. Dalam mimpi, tampak Mas Diaz bermuram hati.

"Mas, izinkan aku menutup kenangan tentangmu. Aku tidak ingin tersiksa. Izinkan aku membuka hatiku, aku ingin menjemput cintaku, harapanku," ucapku lirih disertai air mata.

Lagu dari Samson kenangan terindah yang dinyanyikan anak-anak band desa Getem ini membuatku larut dalam kesedihan. Aku tidak menyadari ada sepasang mata yang mulai tadi mengawasiku. Sorot matanya begitu tajam seperti elang.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post