nikmatul khoiroh

Guru TIK yang diberi amanah tugas tambahan Kepala Sekolah di SMPN 3 Puger, Kab. Jember. Bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Guru biasa yang masih dan akan teru...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dengan Basmallah Aku Mencintaimu, Dengan Hamdallah Aku Menjaganya (Part 4)
Foto hanya pemanis

Dengan Basmallah Aku Mencintaimu, Dengan Hamdallah Aku Menjaganya (Part 4)

Dengan Basmallah Aku Mencintaimu, Dengan Hamdallah Aku Menjaganya (Part 4)

Aku hanyut dalam kenangan saat bersama Mas Diaz. Sampai aku tidak menyadari ada sepasang mata yang mengawasiku.

"Boleh aku temenin?" suara yang tak asing bagiku. Aku menoleh ke asal suara, ternyata Raihan sudah berdiri di depanku. Selama ini Raihan masih setia menunggu balasan cintaku.

"Maaf, aku lagi menunggu teman," jawabku asal, hanya untuk mengusir Raihan.

Ya Tuhan, kenapa Raihan selalu mengikutiku. Aku gak suka dia, aku gak ingin memberinya harapan apa-apa.

"Sejak tadi menunggu siapa? Aku perhatikan kamu malah melamu aja. Biar aku aja yang menemanimu. Barangkali bisa menghapus air matamu."

Ucapan Raihan membuat darahku makin mendidih. Rasanya aku ingin berteriak mengusirnya. Tapi ini tempat umum, aku harus bisa menahan emosiku.

"Kalau kamu paham bahasaku, harusnya tahu diri. Silakan pergi. Jangan mencampuri urusanku. Aku sedang menunggu teman."

"Ah, teman yang mana? Ini sudah lebih satu jam, sampai makananmu dingin."

"Itu bukan urusanmu. Silakan pergi. Pergi ...!" Bentakku.

Raihan malah tertawa kecil ketika aku mengusirnya. Orang ini sangat menjengkelkan.

"Kamu makin manis kalau marah begitu."

Aku menghela nafas panjang, aku bingung mencari alasan apalagi untuk mengusirnya. Dari pada ribut, akhirnya aku memutuskan harus pergi dari cafe ini.

Segera aku mengambil tasku dan berdiri. Belum sempat aku melangkah, ada tangan yang mencegahku.

"Maaf aku terlambat. Tadi masih ada rapat."

Ya Tuhan, suara Satria membuat jantungku hampir meloncat. Tiba-tiba dia ada disini.

"Maaf Mas Raihan, silakan pergi. Jangan mengganggu acara kencan kami!"

Satria menatap tajam ke arah Raihan, dia menggenggam erat tanganku. Mencoba menenangkanku.

Raihan masih tetap berdiri di tempatnya. Sorot matanya seolah menelanjangiku.

Satria, tersenyum. Lalu melingkarkan tangannya di pinggangku.

"Ayo kita duduk, sayang. Menikmati kebersamaan malam ini. Apa kamu masih mau gabung?"

Melihat Satria memelukku mesra, Raihan segera pergi meninggalkan kami.

"Dasar gak tahu malu." Satria sedikit mengomel, setelah Raihan pergi.

"Zahra, duduklah. Maaf, aku terlambat tadi tidak segera datang."

"Makasih sudah menolongku, sudah bersandiwara di depan Raihan."

"Aku sedang tidak bersandiwara. Aku sungguh-sungguh jatuh hati padamu. Rasa yang tak biasa."

Aku tak mampu berucap apa-apa. Semua seperti mimpi. Ah, tidak mungkin seorang Satria yang begitu banyak penggemarnya bisa jatuh hati pada Zahra gadis desa yang bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.

Mengapa juga aku bisa jatuh hati tiba-tiba pada Satria saat jumpa pertama. Mengapa aku bisa menggeser kedudukan Mas Diaz di hatiku. Cinta memang hanya satu. Rasa itu terkadang bisa hilang, menguap tanpa alasan. Rasa itu bisa hinggap pada seseorang yang tepat atau hinggap pada orang yang salah. Namun rasa cinta itu tak pernah salah memilih kemana dia berlabuh. Mas Diaz adalah kenangan yang mengisi ruang hati. Saat ruang itu kosong, ada tempat lain utk mengisinya.

Cinta memang sederhana, tapi tak pernah mudah dipahami. Namun, benarkah cinta Satria ini hanya untukku? Ya Tuhan, berilah aku jawaban dan keyakinan bahwa dia adalah sosok malaikat yang dikirim Tuhan, untuk menjagaku, mencintaimu, menyayangiku.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post