Nilawati

Guru di SMPN 3 Satu Atap Sei Lepan, Kabupaten Langkat Alumni Sagusabu 2 Kab. Langkat...

Selengkapnya
Navigasi Web
MIE AYAM AJAIB

MIE AYAM AJAIB

Nikmat, itu yang kurasakan ketika makanan yang satu ini mampir di lidahku. Nikmat yang berbeda, sensasi yang berbeda. Wangi bumbunya saja sudah bisa membuatku ngiler karena membayangkan rasanya. Bayangan mie kenyal kaya rempah yang disiram potongan ayam berbumbu manis itu seolah menggodaku untuk segera menyantapnya.

Satu waktu aku dan keluarga jalan-jalan ke alun-alun ibu kota kabupaten menikmati udara sore sambil memanjakan mata. Anak-anak mencoba beberapa wahana bermain yang tiketnya cukup terjangkau, lima ribu saja. Puas bermain, anak-anak kelaparan. Aku memandang berkeliling untuk mencari tempat makan yang cocok di lidah. Pandanganku langsung tertuju pada gerobak makanan di dekat pintu alun-alun. Tulisan ‘Mie Ayam’ di gerobaknya sangat menarik perhatianku. Kuarahkan telunjukku ke sana dan langsung diaminkan oleh semua.

Empat porsi mie ayam kami pesan. Seperti biasa, aromanya sudah sangat menggugah selera. Sambil menunggu, sulungku memesan minuman jus dari gerobak sebelah. Pesanan datang, uap panas yang mengepul dari mangkok menguarkan aroma yang memikat. Dengan semangat, aku sang penyuka mie ini menyendok cabe, menuang saus, dan kecap. Pada suapan pertama, bismillah.... aku terpaku. Ada yang aneh, pikirku. Tak kutemui sensasi nikmat seperti biasa ketika aku makan di warung mie ayam langgananku.

“Kenapa, Mi?” tanya si bungsu. Aku tersenyum kecut sambil menggelengkan kepala, “Nggak apa-apa,” kataku.

“Rasa mie nya aneh,” kata si bungsu lagi. Hahaha, bahkan si bungsuku yang notabene nggak doyan makan ini saja tahu kalau mie ini memang ajaib rasanya.

“Udahlah, makan aja,” kata suamiku, “Mubazir kalau dibuang,” sambungnya lagi. Dengan sangat terpaksa aku menyendokkan lagi mie dengan rasa ajaib itu ke mulutku. Sungguh, aku kecewa berat. Mengapa makanan ini bisa langsung menghilangkan selera makanku? Terbayang lezatnya mie ayam di warung langgananku, Warung Ipul namanya. Kurasa, belum ada yang mampu menandingi lezatnya mie racikan istrinya itu. Dan yang lebih mangkelnya, hari itu aku berpikir tidak akan makan mie ayam lagi untuk beberapa lama karena enegnya dengan mie ayam ajaib di alun-alun itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post