Janji Cinta
Janji Cinta
TMH ke 104
Tantangan Gurusiana
Perempuan itu berjalan menelusuri pantai sendiri. Pandangannya jauh ke tengah lautan. Sesekali terlihat ada bulir bening yang dihapusnya dengan jemari tangannya.ia tetap berjalan, entah sudah berapa jauh bibir pantai itu ia telusuri. Namun kakinya tetap melangkah sambil memegang sebuah tas kecil yang tergantung di bahunya. Beberapa mata menatapnya, tapi sepertinya ia tak peduli.
Di sebuah kayu rebah di bawah pohon pinus, ia duduk dan meraba kayu itu dengan mata mengkristal. Perempuan itu perlahan duduk dan memejamkan mata. Perlahan memory dua tahun silam membayang di pelupuk matanya. Seakan suara tawa ceriah dan canda cinta kembali terdengar jelas di telinganya. Tawa bahagia suaminya yang tak pernah lepas memeluknya walaupun semua mata memandang mereka. Tanpa dapat ditahan perempuan itu tersenyum sendiri dan seakan larut dalam suasana masa lalu itu. Bahkan terkadang ia ikut terbahak sehingga pengunjung lain mengernyitkan alisnya menatapnya.
Memory perempuan kembali ke masa lalu. Ia ingat betul pantai ini adalah saksi janji cinta terakhir diucapkan suaminya. Ia tahu hampir tiap hari ia menikmati gombal itu, tapi hari ini dua tahun yang lalu seakan sebuah bukti diberikan suaminya. Setiap hari selalu laki-laki yang telah menemaninya hidup selama 23 tahun dalam suka dan duka itu menggombalnya dengan kata,” aku akan mencintaimu sampai mati”. Dan dia selalu menganggap itu sebuah gombal dan tertawa tak percaya. Ternyata laki-laki itu tidak berbohong. Ia memang mencintai perempuan itu sampai mati. Setelah pernyataan terakhirnya di pantai ini, besoknya laki-laki itu menghembuskan nafas terakhir di pangkuannya. Tiba –tiba perempuan itu terisak-isak. Dan pantai itu juga telah jadi saksi akan kehadirannya setiap Juli.
Selalu mengenangmu dengan cinta
Sungayang, 3 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tetap semangat Bunda ,. Kenangan yang indah tak mungkin bisa terlupa
Makasih hadirnya bun. Salam literasi
Sesuatu banget dengan semua kenangan ya Bu, salam literasi....sdah sy follow bu
Makasih hadirnya bun. Salam literasi
Kenangan indah bu....dah kufollow
Kenangan indah bu....dah kufollow
Bernostalgia ya bu.... keren ceritanya. Semoga sukses selalu
Ya pak. Makasih hadirnya. Salam literasi
Keren bu ceritanya.....salam literasi...
Makasih hadirnya pak. Salam literasi
Semoga ibu selalu dalam bahagia, suami yang tiada, bahagia pula d sana
Aamiin yra. Mksh hadirnya bun. Salam literasi
Kenangan yang tak terlupakan...
Yap bun. Makasih hadirnya. Salam literasi