Nina Nurlinda

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PAGI YANG BASAH

PAGI YANG BASAH

PAGI YANG BASAH

Sesekali kulihat awan menghitanm di langit timur melalui jendela kamarku.Rupa rupanya sebentar lagi akan turun hujan.Aku melirik jam dinding, ternyata sudah waktunya aku harus segera berangkat kerja.

Saat bergegas ke arah sepeda, tiba tiba aku mendengar suara menderu dari arah utara.Wah,,, hujan…!. Aku membuka jok sepeda dan mengambil jaz hujan berwarna biru. Segera aku memakainya. Saat berada. Saat berada di atas sepeda dan siapmberangkat, aku merasa ada yang aneh di tangan kiriku.“Mengapa motif baju batikku terlihat?”, Rupanya jaz hujanku sobek tepat di lengan. Sedikit sih, sedikit lebar !

Hujan mulai turun, bukan hanya dengan derunya tapi dengan derasnya. Di sepanjang jalan, kunikmati nyanyian air hujan yang semakin menjadi. Aku mulai berbisik, “rasanya ini bukan hujan, tapi rindu yang lama terpendam”. Tanpa sadar ada bulir air di sudut netra, menyadari rinduku tak mungkin hadirkan jumpa. Sebab ia sudah tiada.

Sebasah inikah pagiku?.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga nanti berjumpa di Jannah ya, aamiin.

25 Sep
Balas

aamiin allahumma amiin. terimakasih.

26 Sep

Bikin mewek

24 Sep
Balas

tak ada sedih yang sudah saat mengingat ayah .... hemmmm.

26 Sep

Mantap

24 Sep
Balas

terimakasih pak fauzan!

26 Sep



search

New Post