Nina Nursuhaniah

Mother, teacher, books lover, moviegoer, and traveller wanna be.... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bingung Judul

Bingung Judul

Sudah lama tidak menulis, baik di blog pribadi maupun di blog kebanggaan para guru se-Indonesia, Gurusiana. Hmmm.. . sibuk Mrs? Sebetulnya tidak sama sekali. Jadwal mengajar ke kelas padahal berkurang banyak karena kelas XII sudah tidak ada. Tapi ya gitu, mau memulai menulis itu rasanya sungguh sulit. Tangan seperti dirantai oleh besi yang sangat berat sehingga sulit untuk menguntai kata menjadi kalimat.

Oh iya, Alhamdulillah keadaan negari kita berangsur membaik setelah selama dua tahun dihantam pandemi. Alhamdulillah, hampir semua sektor penting di negeri ini berangsur membaik dan kembali normal. Begitu pun dengan sektor pendidikan. Seminggu setelah libur Idul Fitri 2022/1443 H, hampir seluruh sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka 100%. Tak ada belajar daring, tak ada lagi shifting, dan tak ada lagi darting dari para orang tua yang harus selalu stand by, mengontrol, dan memantau putra putrinya belajar daring di rumah. Semuanya insyaAllah hanya tinggal kenangan seiring dengan status Covid-19 sebagai pandemi yang berangsur menjadi endemi.

Sebetulnya pembelajaran tatap muka sudah tidak mengagetkan lagi karena sudah beberapa kali diujicobakan sebelumnya. Masih ingat dong, dengan AKB alias Adaptasi Kebiasaan Baru atau istilah New Normal yang pernah kita lewati. Pembelajaran di masa AKB dan New Normal pernah kita lakukan ketika Covid-19 mulai melandai dan pembelajaran kembali didesain menjadi tatap muka seperti sediakala. Para siswa kembali belajar di sekolah dengan skenario 50% persen belajar daring dan sisanya luring.

Mereka datang ke sekolah dengan memakai masker atau faceshield, membawa hand sanitizer, duduk dengan menjaga jarak, membawa bekal dari rumah, dan lain-lain. Tak ada kantin yang buka. Tak ada keramaian sepulang sekolah dari pelaksanaan ekstrakurikuler. Semuanya, siswa dan guru hanya datang ke sekolah untuk belajar dan mengajar. Setelah selesai lalu pulang. Jika sebelumnya, pembelajaran dilakukan full day, maka pandemi Covid-19 memaksa pemegang kebijakan memangkas jam belajar para siswa di sekolah hanya sampai menjelang Dzuhur.

Oh, iya saya merupakan seseorang yang sangat bersyukur dengan adanya pandemi. Lho, kok bisa? Sebetulnya bukan tentang pandeminya tetapi karena efeknya. Saya dan suami merupakan pasangan yang tinggal berjauhan sejak lima tahun silam. Nah, gara-gara pandemi Covid-19, maka kami tak LDM (Long Distance Marriage) lagi. Hampir dua tahun, suami bekerja dari rumah atau work from home. Jika dipresentasikan, maka suami bekerja dari kantor (WFO) sebanyak 25% dan bekerja dari rumah (WFH) sebanyak 75%. Sttt... tapi ada suka dukanya juga lho! Bersambung ke tulisan selanjutnya ya.... Sekarang mau menyiapkan untuk keperluan besok ke sekolah. See you around!

***RN***

#MalamSenin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post