Hari ini baru tiba di rumah pukul 17.30 WIB. Sangat sore untuk ukuran seorang Ibu rumah tangga yang merangkap seorang guru. Di kalender pendidikan, tanggal 11 Juli 2023 memang masih tercatat libur sekolah tahun ajaran 2022-2023. Tetapi bagiku sama sekali taka da libur. Tahun ini, dan tahun-tahun sebelumnya memang selalu kebagian menjadi panitia PPDB. Tak ada libur atau rehat sejenak yang mengikuti ritme liburan peserta didik.

Di tahun ajaran 2023-2024, kesibukannku menjadi berlipat ganda. Jika tahun sebelumnya menjadi petugas PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi), maka tahun ini aku mendapat tugas pokok dan fungsi sebagai Ketua PPDB. Aku dituntut semakin piawai mengatur waktu karena pekerjaan yang semakin banyak. Selain harus menyiapkan berbagai dokumen PPDB, aku pun harus memimpin Tim untuk menyukseskan PPDB 2023 di sekolahku.

Hari ini dan besok, Selasa s.d Rabu, 11 s.d 12 Juli 2023, dijadwalkan untuk kegiatan daftar ulang peserta didik yang sudah dinyatakan Diterima/Lulus pada Tahap 2 atau jalur Zonasi pada hari Senin, 10 Juli 2023 yang dilakukan melalui moda online. CPDB dapat mengaksesnya melalui laman resmi website PPDB Jabar dan sebuah link yang sudah disiapkan oleh Panitia PPDB sekolahku. Terdapat 180 peserta didik yang dinyatakan lulus di Tahap 2 atau jalur Zonasi. Alhamdulillah mereka sudah melakukan pada hari ini sebanyak 164 orang. Sisanya sudah mengkonfirmasi jika akan melakukan daftar ulang pada hari Rabu, 12 Juli 2023.

Kegiatan daftar ulang hari ini alhamdulillah berjalan lancar walaupun sempat diwarnai sedikit kericuhan oleh emak-emak yang protes dan komplen karena putra atau putrinya tidak diterima di sekolahku secara sistem. Aku sampai dikerubutin, hehe. Aku jelaskan baik-baik dengan seksama dan kepala dingin dibantu oleh panitia lain. Semuanya bekerja sama dengan baik. Alhamdulillah setelah dijelaskan dengan baik, akhirnya bisa menerima dengan ikhlas dan berbesar hati.

Hari ini aku menemukan banyak ekspresi, baik dari peserta didik maupun dari orang tua yang mendampingi dan mengantar putra putrinya. Ada ekspresi kebahagian dari mereka yang dinyatakan lulus. Ada banyak kesedihan, kekhawatiran, dan ketakutan dari mereka yang dinyatakan tidak diterima. Kutemukan beberapa orang tua, padahal Bapak-bapak, yang berlinang air mata ketika mengetahui bahwa putra/putrinya tidak diterima. Yang Ibu-ibu jangan ditanya. Ada yang berlinang air mata, ada yang terisak, ada yang menarik-narik lengan bajuku, bahkan ada pula yang berbisik minta dispesialkan. Hari ini menjadi salah satu pengalaman terhebat dalam hidupku.

Saya dan Tim PPDB dituntut untuk pro aktif dalam menghadapi para orang tua. Tidak boleh gampang emosi, tidak boleh reaktif, tidak boleh menunjukkan rasa tegang ketika menghadapi Bapak-bapak pegawai yang berseragam tentara atau polisi. Alhamdulillah ya Allah, semuanya bisa terlewati dengan baik. Beberapa kali kuucapkan maaf kepada peserta didik yang dinyatakan tidak lulus ketika mereka mengambil berkas. Kuucapkan permintaan maaf dari lubuk hati yang paling dalam. Jika memungkinkan, ingin rasanya membiarkan harapan mereka untuk tumbuh subur di sekolahku. Tetapi apa daya, sistem sudah berbicara dan memutuskan jika sebanyak 56 orang siswa tidak diterima di Tahap 2.

Satu pelajaran yang dapat dipetik hari ini yaitu kita tidak bisa menyenangkan semua orang walaupun ingin dan sudah berusaha. Keputusan yang kita ambil, perkataan yang kita sampaikan, memang tidak bisa membuat semuanya berpihak kepada kita. Tidak dapat semuanya menyenangi kita. Ada yang bahagia, ada pula yang kecewa kepada kita. Hal tersebut merupakan konsekuensi atas pekerjaan yang kita jalani.

Ya Allah, terima kasih untuk hari ini. Terima kasih atas kelancaran, kesehatan, keselamatan, dan juga tubuh yang kuat, yang mampu menopang segala bentuk tanggung jawab yang dibebankan. Terima kasih atas kesempatannya, takkan kusia-siakan pengalaman berharga ini. Sampai bertemu besok dengan agenda lain yang tak kalah penting. Semoga menjadi umat yang memberikan manfaat untuk orang lain.

***RN***

#catatanPPDB2023