Salah satu lomba yang diselenggarakan dalam Bulan Bahasa SMAN 1 Mande adalah Lomba Pidato Bahasa Inggris. Salah satu bidang lomba yang jumlah pesertanya paling sedikit jika dibandingkan dengan mata lomba yang lain. Ada 20 kelas yang mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti Speech Contest. Tetapi pada waktu pelaksanaannya hanya ada 14 peserta saja. Beberapa dari peserta yang tidak jadi ikut memberikan alasan yang berbeda-beda ketika saya bertanya mengapa tidak jadi tampil. Kebanyakan dari mereka beralasan tidak jadi ikut karena belum menyiapkan materi dan belum menghapal isi pidatonya.

Saya sebagai guru Bahasa Inggris tidak terlalu kaget dengan kondisi yag terjadi. Bahasa Inggris memang bukan merupakan pelajaran yang mudah untuk dikuasai. Apalagi bahasa ibu kita memang bukan bahasa Inggris. Jadi, untuk menguasai bahasa Inggris diperlukan niat yang kuat untuk belajar dengan giat. Secara pribadi dan guru bahasa Inggris yang mengajar mereka, saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada para siswa yang sudah ikut berpartisipasi dalam Speech Contest. Two thumbs up for them! Yang saya hargai bukan hanya tanggung jawab mereka sebagai duta kelas tetapi yang paling penting adalah keberanian atau encouragement yang mereka miliki. Terlepas dari bagaimanapun penampilan mereka ketika berpidato, mereka adalah siswa-siswi terbaik yang pemberani!

Berbicara atau berpidato di depan umum tidaklah mudah. Apalagi berpidato menggunakan bahasa asing. Ketika seorang siswa sudah berani berpidato dalam sebuah lomba, setidaknya dia sudah memiliki beberapa karakter terpuji seperti:

1. Good Planner atau Perencana yang Baik

Sebelum tampil berpidato, seorang peserta harus mempersiapkan terlebih dahulu materi yang akan dibawakan sesuai dengan tema. Itu artinya persiapan yang matang akan menentukan sukses atau tidaknya pidato yang dia bawakan.

2. Tough Mental atau Mental yang Tangguh

Mental tangguh sangat diperlukan ketika mengikuti sebuah perlombaan. Seorang peserta lomba harus siap menerima segala konsekuensi yang akan terjadi, menang atau kalah. Dia harus bisa berlapang dada dengan keputusan juri yang tidak bisa diganggu gugat.

3. Encouragement atau Keberanian

Ketika siswa siap mengikuti lomba, entah itu terpaksa atau dipaksa, maka secara tidak langsung, dia sudah berhasil mengenyahkan rasa takut yang dimilikinya untuk tampil di muka umum.

4. Self Confidence atau Kepercayaan Diri

Percaya diri sangat diperlukan ketika berpidato di depan umum. Sebagai peserta lomba, para siswa harus percaya diri ketika memaparkan pendapatnya. Mereka harus paham dengan isi pidatonya sebelum disampaikan kepada audiences. Mereka harus berusaha keras untuk meyakinkan para juri agar setuju dengan isi pidato mereka. Kepercayaan diri tidak bisa didapatkan secara instant. Tetapi harus diasah terus-menerus. Oleh karena itu, tidak jarang ketika tampil di depan umum, mereka merasa gugup atau tegang.

Well, pada akhirnya saya berkesimpulan bahwa banyak atau tidaknya peserta yang berpartisipasi tidaklah menjadi ukuran sukses atau tidaknya acara tersebut. Terbukti, walaupun hanya diikuti oleh 14 peserta, Speech Contest mampu bersaing dengan lomba yang lain dan mendapatkan juara yang memenuhi syarat.

P.S: Big thanks for my lovely Devina Atmawinata as Adjudicator.

#Penulis adalah peserta Media Writing Camp (MWC) 4 Cianjur#

*****RN*****