Ninik Kusmiarti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

TAKDIRKU SAAT MENUNAIKAN IBADAH HAJI

TAKDIRKU SAAT MENUNAIKAN IBADAH HAJI

By , Hj.Ninik Kusmiarti, S.Pd.I

Namaku :

Sri Eka Wahyuniati, M.Pd

Bertugas di SMPN 3 Babelan

Dan

Di MA Attaqwa Pesantren Putra

Babelan Bekasi

Teman maupun tetangga memanggilku dengan bu Sri atau bu Eka .

Alhamdulilah , senang sekali siang itu para .

tamu sudah hadir dari Majelis Ta'lim , saudara dan handai taulan , suasana rumah jadi ramai , apalagi dengan celoteh cucu cucu menambah rasa bersyukur yang tak terhingga .

Ada rasa haru, senang, bangga tat kala teman penulis juga hadir , dengan memakai gaun busana muslim batik yang dipadukan dengan warna serasi menambah anggun bak peragawati , siapa itu ya ??

O ternyata Bunda Siswi , dengan tergopoh gopoh penuh bahagia aku menyambut kedatangan beliau , sayangnya tidak bisa mengikuti acara sampai dengan selesai , beliau mohon izin karena ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan.

Telepon berdering sudah beberapa kali tapi tidak sempat menganggkat karena menyambut para tamu , setelah agak senggang ku buka hp , dengan berdebar debar ternyata yang telepon kali ini penulis favoritku, bernama Hj.Ninik Kusmiarti alias Rose Diamond , hatiku berbunga bunga karena aku mengagumi karya tulisan beliau, baik puisi maupun cerpennya dan beberapa jenis tulisan yang lainnya,

Halo Asalamualaikum ..bu Eka inshaAlloh saya bisa hadir ini di Walimatu Safar , saya sudah di Fahya Futsal .

Begitu merdu lembut suara beliau ku dengar .

Wa'alaikumus salam, ya bunda lurus saja , saya sudah menunggu di depan pintu pagar halaman rumah , begitu aku mejawab di telepon .

Tidak lama kemudian sampailah bu. Hj Ninik di rumahku , dengan busana muslim serba merah warna favorit beliau tampak cerah dan manis .

Bu Hj. Ninik dianter oleh suami dan putrinya nan jelita si kecil, yang dengan setia menunggu acara sampai dengan selesai .

Tibalah acara puncak yaitu Ceramah Walimatu Safar oleh Bpk H. Ahmad Baymahdi Marzuki. Dalam ceramahnya dikatakan juga tentang sodaqoh Bu Eka yang bertujuan untuk memotivasi jamaah yang hadir bahwa,

Bu Eka ini orang baik, sawah dan kebun di wakafkan untuk pesantren, yang mana hasil panennya semua untuk makan dan biaya para santri, Subhanaloh !!!!!

Pada bulan Januari 2012 bu Eka mendaftar untuk menunaikan ibadah Haji bersama suami, ibu kandung dan ibu mertua nya, jadi semua berjumlah empat orang .

Namun seiring berjalannya waktu, manusia punya rencana tetapi Alloh jua yang menentukan, Alloh SWT berkendak lain, suami bu Eka yang berprofesi sebagai Polisi bernama Bpk Suroto Hadi Prasetyo bin Kasmo yang lahir di Ngawi pada : 14 Juli 1956 di panggil oleh Alloh, berpulang terlebih dahulu ke Rahmatulloh, pada 19 Januari 2017.

Innalilahi Wa' iinna ilaihi Rojiun.

Semua yang hadir pada saat itu hampir semua menunduk dan tidak sedikit yang meneteskan air mata.

Mengenang suami bu Eka yaitu Bpk Suroto Hadi Prasetyo Almarhum beliau orang yang soleh.

Beliau tidak sakit lagi, Alhamdulilah sehat walafiat, pagi itu seperti biasa bpk.Suroto Hadi Prasetyo bersama sama sholat subuh di Mushola Nurul Huda dekat rumah, beliau seperti biasa sejak sudah pensiun hadir di Mushola lebih awal sholawatan, Azan , kadang kadang imam dan doa dilakukannya sendiri, jika Ustadz berhalangan hadir .

Dan Subhanalloh pada pagi hari itu semua Almarhum yang lakukan dari sholawatan sebelum Azan, sampai dengan Azan, dan Khomat, Imam sholat, sampai doa diborong sendiri, karna Ustadz tidak hadir.

Yang biasanya jamaah sholat subuh nya banyak, pagi itu sedikit, setelah saya rasakan lagi, saya ingat ingat lagi memang pagi itu lebih sejuk syahdu, jamaah perempuan cuma bu Eka dan mpeng (nenek) Rodemah yang Alhamdulilah memang tidak pernah absen, rumahnya persis disamping Mushola. Setelah pulang dari mushola, seperti biasa bu Eka persiapan untuk mengajar, hari itu kamis jadwal bu Eka di MA Attaqwa Pesantren Putra, bu Eka buka wa sebelum brangkat mengajar ternyata ada info untuk rapat, karena di Pesatren Putra rata rata gurunya bapak bapak, jika tidak penting banget bu Eka harus hadir, biasanya izin.

Dan hari itupun bu Eka izin

bu Eka bilang ke suami, "Kek, (panggilan sayang pada bpk Suroto almarhum setelah punya cucu)hari ini ada rapat saya izin, " Ayo sarapan mie ayam klo gitu," jawab Almarhum. Langsung bu Eka bersama suami berangkat sarapan.

Pulang dari sarapan suami minta bu Eka yang mengendarai motor nya, bu Eka sebagai istri nurut saja, sepanjang perjalanan bpk Suroto pegang pundak istrinya, biasanya bu Eka protes, tapi saat itu bu Eka diam taat saja,

jika bu Eka agak ngebut sedikit, maka bpk Suroto eratkan pegangannya sambil bilang : Yang.... Sabar dong ...., (ucapan yang selalu diucapkan ketika bu Eka sedang marah, atau lagi sebel sama beliaunya) bahkan saat mendahului mobil box didepannya karna

saat bu Eka tidak memakai helm dan prnutup hidung, jadi terpaksa sedikit ngebut untuk mendahului untuk menghindari asap dan debu, dan lagi- lagi Almarhum bapak Suroto melarangnya.

Yang ....sabar ya ....ulangnya lagi berkali kali jadi orang itu harus sabar ya... katanya, ....

Sampai dirumah bu Eka parkir motor, suami terlebih dahulu masuk kedalam rumah langsung ke kamar, begitu bu Eka masuk kamar, Ya Allah ya Robi .....! , bpk Suroto sudah tidur terlentang bersedakep dengan baju yang sama tapi celananya sudah berganti dengan sarung, keringat mengucur di wajah suaminya, bu Eka megusap dan membasuh keringat yang bercucuran, bu Eka terus menerus memanggil manggil beliau, dan diajak beristigfar Dan berdzikir, tapi sama sekali tidak menyahut, bu Eka panik.... Alhamdulilah di rumah bu Eka masih ada mantu dan anaknya yang nomer tiga,

secepatnya Mbak Opin (anak) memanggil dokter terdekat, setelah sampai Alhamdulilah Bapak Suroto Hadi Prasetyo sudah sadar, tetap dokter memeriksa dengan peralatan yang telah dibawanya, " Alhamdulilah Bu, Bapak baik - baik saja cuma sedikit agak lemah, tensi bagus, jantung juga baik, kolesterol, gula Dan asam urat juga normal, ini saya kasi surat pengantar jika akan ke RS, saran saya besok saja biarkan Bapak istirahat dulu." Dokter menyarankan. Kami semua lega. Terdengar HP berdering telpon dari Resa anak Bu Eka yang nomer dua di Bukittinggi, ngobrol dengan Almarhum dan sesekali Syafiq cucunda Alm dari Mas Resa ikut ngobrol. Resa menyarankan untuk dibawa ke RS takut- takut kalau Almarhum terkena struk seperti adik beliau yang sedang di rawat di RS di Surabaya, dan karna memang Mas Resa juga bekerja di RS Stroke Nasional di Bukittinggi, seperti sudah ada filing atau memang begitu lah jalannya dari Allah. Singkat cerita kami sepakat untuk membawa Pak Suroto ke Rumah Sakit . Kami sempat sholat Zuhur berjamaah setelah itu langsung ke Rumah Sakit.. Almarhum minta ke RS POLRI Kramat Jati karna beliau memang anggota begitu mungkin pikirnya, namun Bu Eka menyarankan ke RS yang terdekat saja, nanti kalau memang harus dirawat baru ke RS POLRI. Alhirnya sampailah di RS ANNA, setelah sampai di ruang periksa Pak Suroto kembali seperti pingsan Dokter langsung memberikan pertolongan , nafas dll, dlsb, sampai akhirnya terdengar suara Azan memanggil untuk sholat Ashar.

Bu Eka yang sedari awal memang saling memegang tangan dengan Almarhum di samping beliau, diapit dengan anak anak nya, dibagian kepala Mas Oka anak pertama Almarhum sedang mentalkin, Dokter memberitahukan bahwa Bapak Suroto sudah wafat, pecahlah tangis mbak Opin yang sudah sedari awal matanya terlihat berkaca-kaca .

Mas Oka yang nggak pernah menitikkan air mata, saat itu menangis juga, ...... dan perawat semua saya yang sedari dari telah dipanggil Allloh Yang Maha Kuasa .

Kami semua berduka namun harus ihklas dan tetap bertaqwa kepadaNYA .

Satu tahun kemudian tepatnya pada 2018 kembali bu Eka berduka ibu mertuanya yang bernama Suminem binti Kartoyono meninggal dunia .

Inalilahi Wa'innailaihi rojiun ....

Bu Eka untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah yang direncanakan pergi berempat tidak jadi dikarenakan suami dan ibu mertuanya meninggal dunia.

Alloh menakdirkan bu Eka berangkat ke Tanah Suci bersama Bu Sudarmi binti Martomarmin ibu kandungnya .

Semoga perjalanan beliau ke Tanah Suci bersama ibu kandungnya berjalan dengan lancar semuanya sampai kembali ke Indonesia tiada halangan suatu apapun dan menjadi Haji yang mab'rur , amin ....bpk ustadz menutup ceramahnya

Semua yang hadir terpaku diam,

sebentar saling pandang kemudian menunduk , banyak yang mengambil tisu untuk menhapus air mata ...

Dalam terpanah antara haru , sedih nan pilu namun harus tetap tegar semangat untuk menjalani takdir dari Alloh. Dan akan ku tunaikan ibadah haji ini dengan niat karena Alloh bersama ibu kandungku.

Bila sudah sampai di Masjidil Harom tepatnya di Pintu Kakbah dan di Hijir Ismail akan kupanjatkan doa untuk suami dan ibu mertuaku.

inshaAloh kami kekak bertemu di surga amin.

Rose Diamond

Pondok Ungu 13 Juli 2019

23.56 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post