Nining Suryaningsih

Guru Bahasa Inggris SMP di Bandung Barat ini tak pernah merasa bisa menulis, sampai akhirnya MediaGuru mendongkrak rasa percaya dirinya untuk menghasilkan karya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Permata yang Bikin Baper Editornya

Permata yang Bikin Baper Editornya

Suatu hari saat pulang sekolah aku melihatnya berjalan sendirian. Dia berjalan di bawah terik sinar mentari siang sekira pukul dua belasan. Hendak ke manakah ia gerangan? Hariitu dijadwalkan ada simulasi UNBK di SMA tetangga. Ia pun bergegas menuju ke lokasi tempat simulasi. Setahuku dari jalan itu masih ada dua kilometer jarak yang harus ia tempuh untuk sampai ke SMA tetangga, penyelenggara simulasi UNBK.

Aku sungguh terharu. Ternyata dalam realita masih ada siswa yang menempuh perjalanan sekian jam untuk sampai di tempat penyelenggaraan pendidikan. Suatu ketika aku pernah mengundang orang tuanya untuk datang menemuiku di sekolah. Adakah masalah hingga wali murid diminta menemui wali kelas? Ya. Masalah pelanggaran salah satu aturan.

Setelah berbincang sekian belas menit, aku mulai mengernyit. Ternyata sang bunda tak masuk kerja karena siswaku memaksanya. Sang siswa memohon agar ibunya datang dengan alasan ia diancam takkan ikut ujian karena melanggar peraturan. Aku baru tahu kalau sang ibu adalah orang tua tunggal dari siswa yang kuminta datangkan orang tuanya.

Saat sang ibu bercerita bahwa hari itu ia tak bisa mendapatkan uang karena harus meninggalkan pekerjaan, hati pun luluh. Aku akhirnya hanya meminta dia melakukan pengawasan lebih pada sang putra. Aku pun meminta maaf karena dengan undanganku ke sekolah ia tak bisa mendapat penghasilan sebesar sekian puluh ribu rupiah.

Sekian puluh ribu harus dia tebus karena kesalahan putra bungsu. Ia lalu pergi dengan langkah gontai. Mungkin dia tak tahu harus memberi makan apa kala anaknya pulang dari sekolah. Ia hanya pekerja kasar yang menunggu upah harian agar bisa menyediakan makanan.

Tiba-tiba aku teringat sebuah novel yang kuedit beberapa bulan sebelumnya. Novel itu menceritakan kisah anak kampung dengan penghasilan ayah yang pas pasan, namun sang anak pandai gak ketulungan. Kehidupannya bukan hanya pas-pasan tapi bahkan serba kekurangan.

Allah Maha Besar. Sang anak sebagai tokoh utama diceritakan sangat pandai dalam mengarungi kehidupan. Ia menjadi andalan sang ayah saat harus keliling kampung untuk berjualan, atau membantu ibunya menjahit pakaian pesanan.

Dari semua kisah yang diunggah, aku terhenyak saat mendapati akhir cerita yang tak biasa.

Walau ia sudah belajar keras untuk menembus benteng ujian perguruan tinggi negeri, ia harus merelakan impiannya mengenyam pendidikan tinggi HANYA karena tak ada biaya.

Dan ... ini yang membuatku tercekat. Sang penulis membiarkan pembaca larut dalam derai air mata karena tokoh utama hanya bisa menatap lekat kartu peserta ujian sebagai bukti bahwa dirinya bisa menembus ketatnya persaingan.

Kisah yang mengharukan itu bisa dinikmati lewat buku MIMPI SEDERHANA PERMATA karya Cucu Ratnaningsih, seorang guru di Karawang Jawa Barat. Sebagai editor naskahnya, yang dilahirkan dan dibesarkan di tempat yang digunakan sebagai setting cerita, aku benar-benar merasakan bagaimana hebatnya sang tokoh setiap hari pergi dan pulang sekolah menyusuri jalan-jalan yang disebutkan.

Sepertinya ini adalah kisah dirinya. Hanya saja ending cerita dibuat sedemikian rupa agar pembaca menjadi merana. Dan beliau berhasil membuat pembaca teraduk-aduk perasaannya, termasuk editor yang jarang menangisi derita, hahaha ....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

bu Nining saya bisa membayangkan kehidupan di Kerawang yang terpencil itu Selama masih ada asa dan semangat. Bintang di langit akan diraihnya. Senangnya jadi editor.. punya kekayaan batin yang luar biasa

29 Mar
Balas

iya, Bu. Mksh doanya.

29 Mar



search

New Post