Nining Wahyu Haryani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BARAPEN
Lumbung Literasi

BARAPEN

Baca adalah rekreasi pengetahuan atau disingkat Barapen sebagai inovasi baru di SD Negeri Teja Barat 3. Program ini digagas karena rendahnya minat baca warga sekolah terutama siswa. Hal ini bisa dilihat dari capaian nilai rapor mutu sekolah dan minimnya jumlah pengunjung perpustakaan sekolah.

Saya mengingat Barapen sebagai suatu tradisi bakar batu di Papua. Tradisi itu meninggalkan kenangan yang amat membahagiakan. Berdasarkan kenangan itu, saya menggagas Barapen. Saya berharap murid tidak menganggap membaca sebagai suatu beban namun sebagai kebutuhan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa perpustakaan itu membosankan dan hanya disukai oleh kutu buku. Perpustakaan selama ini dianggap sebagai tempat belajar, mencari informasi dan membaca secara serius. Perpustakaan jauh dari kesan memberikan hiburan dan rasa senang kepada pengunjungnya. BARAPEN mengemas perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan.

Perpustakaan ibarat objek wisata yang berfungsi rekreasi sehingga pengunjungnya memperoleh hiburan, pengetahuan, dan kenangan yang menyenangkan.Fungsi perpustakaan sebagai wahana wisata dan rekreasi belum disentuh. Hal ini tidak sesuai dengan Undang-undang No.43 tahun 2007 pasal 1 ayat 1 yaitu perpustakaan sebagai tempat rekreasi sekaligus wahana pendidikan.

Upaya yang dilakukan yaitu menjadikan perpustakaan sebagai rekreasi pengetahuan dengan mengembangkan tempat baca yang tidak monoton yaitu tidak hanya didalam ruangan tetapi juga di luar ruangan. Salah satu contohnya yaitu penyediaan buku bacaan pada lumbung literasi. Panorama yang indah dan tata letak yang strategis membuat betah membaca dan meninggalkan kesan mendalam bagi pengunjung. Selain itu, penyediaan koleksi bacaan ringan seperti komik, majalah dan tabloid dapat menggugah minat membaca pada siswa . Ibu- ibu yang menjemput anaknya pulang sekolah dapat membaca tabloid dan buku masak yang diganti secara berkala.

Barapen juga mengoptimalkan lingkungan kaya teks sebagai sumber bacaan siswa. Tanaman dan pohon juga dimanfaatkan sebagai sumber literasi hijau. Setiap pohon yang ada disekolah menyimpan kisah yang menarik sebagai sumber bacaan yang menarik. Literasi pohon menawarkan sensasi unik seperti ketika kita berwisata.

Optimalisasi pelayanan perpustakaan juga menjadi ujung tombak Barapen. Penyediaan perpustakaan digital seperti Kipin menambah ragam pilihan baca sesuai minat siswa. Web sekolah sebagai sumber informasi yang bisa diakses oleh siswa, guru dan orangtua. Tulisan siswa yang dimuat di web sekolah juga menambah semangat membaca karena ada penghargaan terhadap karya mereka. Kepuasan dan kebahagiaan karena karya mereka di hargai.

Barapen telah mengubah cara pandang siswa terhadap membaca. Ketika istirahat tampak beberapa siswa menuju lumbung literasi,mengambil buku dan duduk membaca dibawah pohon beringin. Suatu pemandangan yang terlihat menyenangkan. Kenikmatan yang hanya bisa dipahami oleh kita yang telah menganggap membaca sebagai suatu kebutuhan. Bukan hanya jasmani yang butuh rekreasi. Barapen mengemas membaca sebagai rekreasi pengetahuan sebagai makanan rohani. Sehingga menjadi warga sekolah yang sehat jasmani dan rohani. Yang pasti Barapen membentuk kebiasaan baru yaitu "jajan buku".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post