Nining Wahyu Haryani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SERPIHAN IMPIAN DALAM KELAS TAK BERBATAS
Bersatu dalam project P5

SERPIHAN IMPIAN DALAM KELAS TAK BERBATAS

Suatu pagi ,Sabtu 29 Agustus 2022 mengawali hari dengan secercah asa.Warga SDN Teja Barat 3 sibuk menata meja dan kursi.Rolling door sebagai sekat antara kelas 5 dan kelas 6 di buka. Jadilah kelas tak berbatas. Semua siswa kelas 4 sampai kelas 6 mengikuti kegiatan sosialisasi Merdeka Dari Bullying.Mereka menyimak materi yang disampaikan oleh bapak KORAMIL Pamekasan yaitu Pak Teguh dan Pak Ramli.

Aku duduk di bagian paling belakang sehingga leluasa memandang setiap orang yang ada di ruangan.Kulihat pandangan semua siswa tertuju pada pemateri.Entah karena materinya yang menarik atau seragam bapak tentara yang merebut perhatian mereka,tapi yang jelas mengundang rasa ingin tahu.Suasana belajar diselingi humor menimbulkan atmosfir kehangatan dalam kelas.Bapak tentara yang kelihatannya garang ternyata murah senyum dan humoris.Bapak dan ibu guru yang berada didalam kelas ikut larut dalam kelas tak berbatas.

Deretan siswa berbaju pramuka dengan hasduk merah putih bagaikan hamparan mutiara di dalam kelas.Sebagai guru kita tak perlu mencari di dasar laut yang terdalam.Kita hanya perlu menyelami hati para murid.Membantu mereka menemukan apa yang menjadi kebutuhannya dan membawa potensi yang ada dalam dirinya kepermukaan.Sayangnya,hanya sedikit dari kita yang memandangnya sebagai Mutiara.Mereka ada di hadapan kita tapi hanya tampak bila mereka sudah berkilau.Lalu siapa yang akan menggosoknya?

Murid seperti anugerah sebuah Mutiara yang harus digosok.Ada anugerah yang tampak dan bisa dirasakan,namun ada anugerah yang harus diupayakan agar tampak.Begitupun dengan murid yang berkebutuhan khusus,bukan berarti mereka tidak mendapatkan anugerah.Pasti ada anugerah yang lain karena anugerah Tuhan sangat luas .Kita sering meremehkan dan mengganggap siswa ABK tidak mampu,dan mengindahkannya sebagai bagian dari kita.Akibatnya,anugerah yang ada pada mereka tidak berkembang. Mereka menjadi minder karena kita kerap membandingkannya dengan siswa lain.maka anugerah menjadi tidak tampak.

Murid ABK juga seperti Mutiara yang harus di gali potensinya agar berkilau dan terang benderang.Upaya untuk menggali anugerah kadang tidak cukup dikerjakan sendiri namun perlu kerjasama dengan berbagai pihak. Impian itu mungkin akan terwujud di sini, di kelas tak berbatas. Jika mau jujur,itu adalah serpihan impianku sebagai seorang guru yang belum berhasil mengkilaukan siswanya.Seumpama murid adalah batu,aku ingin menjadi air (serpihan impian dalam kelas tak berbatas).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya Ibu

31 Aug
Balas

Terimakasih Bu.Ini pertama kali saya mengirim tulisan, masih belajar.

31 Aug
Balas

Karya yang keren. Tak sabar menunggu tulisan tulisan berikutnya, sahabat.

31 Aug
Balas

Karya yang keren. Tak sabar menunggu tulisan tulisan berikutnya, sahabat.

31 Aug
Balas

Karya yang keren. Tak sabar menunggu tulisan tulisan berikutnya, sahabat.

31 Aug
Balas



search

New Post