NISA SATIASIH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PERILAKU MENYIMPANG DI KALANGAN REMAJA

PERILAKU MENYIMPANG DI KALANGAN REMAJA

Persoalan remaja selamanya hangat dan menarik, baik di negara yang telah maju maupun di negara terbelakang, terutama negara yang sedang berkembang. Karena remaja adalah masa peralihan, seseorang telah meninggalkan usia anak-anak yang penuh kelemahan dan ketergantungan tanpa memikul sesuatu tanggung jawab, menuju kepada usia dewasa yang sibuk dengan tanggung jawab penuh. Usia remaja adalah usia persiapan untuk menjadi dewasa yang matang dan sehat. Kegoncangan emosi, kebimbangan dalam mencari pegangan hidup dan kesibukan mencari bekal pengetahuan dan kepandaian untuk menjadi senjata dalam usia dewasa

Remaja adalah masa peralihan diri dan perkembangan psikologis anak menuju dewasa. Pada masa remaja umumnya terjadi berbagai macam perubahan, baik secara fisik, biologis, mental dan emosional serta psikososial. Berbagai perubahan yang terjadi pada masa remaja dapat mempengaruhi kehidupan pribadi, lingkungan keluarga maupun masyarakat

Remaja adalah bagian dari warga masyarakat yang paling rentan dalam menghadapi godaan dan tekanan dari lingkungan sosialnya. Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi godaan dapat menimbulkan berbagai perilaku menyimpang seperti yang belakangan ini makin mencemaskan, seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang, ancaman seks bebas, terlibat dalam geng, penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS, kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi dan lain sebagainya

Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain. Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation),

Menurut beberapa ahli definisi perilaku menyimpang adalah sebagai berikut

1.Hordert

perilaku menyimpang adalah setiap tindakan yang melanggar keinginan-keinginan bersama sehingga dianggap menodai kepribadian kepriabadian kelompok yang akhirnya si pelaku dikenai sanksi. Keinginan yang dimaksud adalah sistem nilai dan norma yang berlaku.

2. Bruce J. Cohen

Menurut Bruce merupakan setiap perilaku atau perbuatan yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat maupun kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat.

3. Gillin

Menurut Gillin, merupakan perilaku yang menyimpang dari nilai sosial keluarga maupun norma yang ada di masyarakat dan menjadi penyebab memudarkan solidaritas kelompok atau ikatan kelompok.

4. Ronald A. Hardert

Perilaku menyimpang merupakan setiap tindakan yang melanggar keinginan bersama, sehingga perilaku tersebut dianggap menodai kepribadian kelompok dan pelaku akan diberikan sanksi tertentu.

Perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam kehidupan kita. Teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert, menurutnya seseorang berperilaku menyimpang karena proses labeling yang diberikan masyarakat kepadanya. Labeling adalah pemberian julukan, cap, etiket, ataupun kepada seseorang.

Ø Berdasarkan Sifatnya, bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Penyimpangan Bersifat Positif

Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier.

b. Penyimpangan Bersifat Negatif

Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk seperti pencurian, perampokan, pelacuran, dan pemerkosaan.

Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:

1) Penyimpangan Primer (primary deviation) Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Misalnya seorang siswa yang terlambat masuk sekolah karena ban sepeda motornya bocor, seseorang yang menunda pembayaran pajak karena alasan keuangan yang tidak mencukupi, atau pengemudi kendaraan bermotor yang sesekali melanggar rambu-rambu lalu lintas.

Pada awalnya seseorang melakukan “penyimpangan primer” karena itu sang pelaku penyimpangan mendapatkan cap (labeling) dari masyarakat. Karena adanya label tersebut, maka sang pelaku mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangan itu pun menjadi suatu kebiasaan atau gaya hidup bagi pelakunya sehari-hari

2) Penyimpangan Sekunder (secondary deviation) Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk. Dan biasanya penyimpangan ini sudah tidak bisa ditoleransi oleh masyarakat

Ø Berdasarkan Pelakunya Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

a. Penyimpangan Individual (individual deviation)

Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan. Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.

1) Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.

2) Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang.

3) Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya.

4) Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan normanorma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain. 5) Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak membela.

b. Penyimpangan Kelompok (group deviation)

Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, sekelompok orang menyelundupkan narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya.

c. Penyimpangan Campuran (combined deviation)

Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, remaja yang putus sekolah dan pengangguran yang frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah pimpinan seorang tokoh mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia yang menyimpang dari norma umum (gank).

Di kalangan remaja sering dijumpai adanya perilaku yang menyimpang. Perilaku menyimpang merupakan hasil dari proses sosialisasi yang tidak sempurna. Kelompok yang paling rentan dalam proses perilaku menyimpang yaitu para remaja. Hal ini wajar terjadi tidak lain karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik, yaitu dalam masa masa labil, atau sedang pada taraf pencarian identitas, yang mengalami masa transisi dari masa remaja menuju status dewasa, dan sebagainya. Hal ini dapat ditanggulangi apabila fungsi keluarga berjalan dengan baik, karena Keluarga merupakan fungsi sosialisasi bagi anggota keluarga terutama anak, karena pertama kali anak dilahirkan adalah di dalam keluarga yang merupakan lembaga pertama dan utama. Pertama kali anak mengenal akan aturan, norma, dan tata nilai adalah di dalam keluarga. Bagaimana si anak mengetahui peran dan statusnya di masyarakat, keluargalah yang mengajarinya. Hal ini diajarkan oleh keluarga kepada anak agar anak dapat memainkan peran dan statusnya dengan benar di dalam masyarakat. Peran orang tua dalam kehidupan anaknya terlebih khusus anak yang masih remaja sangatlah penting

Peran Keluarga adalah tempat utama dan pertama untuk mendidik pembentukan kepribadian anak terutama dalam pendidikan agama sebagai pondasi anak . Oleh karena itu, keluarga sebagai unit sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial sangat besar perannya dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Keharmonisan lingkungan keluarga harus tetap dijaga. Hubungan yang baik meliputi orang tua dengan anak dan hubungan di antara anak-anak itu sendiri. Anak-anak yang dibesarkan dari disorganisasi keluarga yang disebabkan karena perceraian maupun kematian salah satu atau kedua orang tuanya akan sangat berpengaruh dalam perkembagan kepribadian anak itu sendiri

Pengaruh lingkungan pergaulan yang negatif dapat pula menjerumuskan remaja pada penyimpangan perilaku yang negatif pula. Misalnya remaja-remaja sering bergaul dengan temannya yang suka berkata-kata kasar, berbohong, membolos di luar jam sekolah dan lain-lain, maka secara otomatis remaja itu akan mengikuti atau meniru perilaku yang berdampak negatif itu. Ini dapat terjadi apabila remaja tidak selektif dalam bergaul. Remaja yang tidak mampu belajar dan membedakan tingkah laku baik dan dapat diterima ataupun tidak, maka mereka akan terjerat ke dalam perilaku nakal. Begitu juga bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, tetapi tidak mampu mengontrol diri untuk berperilaku sesuai dengan pengetahuaannya. Hal inilah yang menimbulkan kegagalan dalam menyosialisasikan diri dan kepribadiannya sesuai dengan aturan di masyarakat.

Dalam era globalisasi dewasa ini, pengaruh media massa baik media cetak maupun elektronika sangat potensial membawa pengaruh negatif di kalangan remaja. Gambar-gambar, kartun, tayangan televisi yang sering menyajikan film-film tentang tindak kekerasan, fornografi, kehidupan seks bebas, dan sebagainya secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi emosi kejiwaan seseorang untuk berperilaku kurang baik, terlebih lagi pada anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya mereka cendrung meniru mentah-mentah seluruh tayangan. Apa yang disaksikan itu seakan-akan dianggap mengajarkan sehingga patut ditiru. Kondisi demikian mudah mendorong remaja melakukan hal-hal yang menyimpang dari tatanan nilai dan aturan yang berlaku.

Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja yaitu seperti membangun hubumgan yang baik antara orang tua dan anak, memberikan pendidikan agama sejak dini sehingga terbentuk karakter dan pribadi yang berakhlak baik, memberi peraturan dan ekspetasi yang jelas, memilih pertemanan, menerapkan sanksi dan memberi tindakan disiplin. selain itu komitmen pribadi remaja itu sendiri juga yang merupakan peran penting dalam mengontrol dirinya sendiri dalam berperilaku dan bergaul di lingkungannya.

Daftar Pustaka

https://www.gramedia.com/literasi/perilaku-menyimpang/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-riau/patologi-sosial/makalah-kenakalan-remaja/38730965

https://www.studiobelajar.com/penyimpangan-sosial/

https://doc.lalacomputer.com/makalah-kenakalan-remaja/

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post