Niswati Handayani

Guru TK

Selengkapnya
Navigasi Web

290.Sayap Itu Kian Patah

290. Sayap Itu Kian Patah

Tagursiana 365#2/290/662

Sudut Lorong itu memang sempit, gelap, pengap lembab tanpa celah cahaya yang menyusup. Semakin ujung terasa semakin sulit untuk ditembus. Benar-benar tak dapak berkutik lagi. Buntu. Kemana lagi harus melangkah, berharap pertolongan darimana lagi. Entahlah

Sosok itu duduk menekuk lutut di sudut Lorong yang ia tuju. Sesekali melihat langit-langit namun lebih lama membenamkan wajah kusutnya diatas tangan yang dilipat sedekap. Dadanya begitu sesak oleh harapan-harapan yang jauh dari kenyataan. Pahit.

Ia mengingat salah dan dosa apa yang telah diperbuat. Sesekali ia hembuskan nafasnya. Berat. Adakah harapan disudut Lorong nan gelap lagi pengap ini. Adakah cahaya yang kan menyelinap, adakah celah sedikit saja diantara himpitan dinding ini. atau cahaya itu akan menerobos lubang kecil diantara deretan genting tanah itu.

Ia menggeleng perlahan. Sayapnya kian patah. Langkahnya lemah, semangatnya goyah. Tiada pilihan selain bertahan dengan pahitnya kenyataan, begitu sulitnya keadaan. Mengantarkannya pada pilihan-pilihan pahit. Kiranya tahun berganti, akan datang yang dinanti-nanti. Akan menjelma harapan-harapan yang terjeda. Semoga…

Roemah 18 Oktober 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post