331. Tanpa Murid dan kelas, Siapalah Kita?

Tagursiana 365#2/331/703

Kesibukan administrasi yang harus di selesaikan oleh guru terkait kepegawaian, maupun administrasi kelas menjadi rutinitas yang sulit di elakkan. Ditambah lagi dengan adaptasi perubahan-perubahan kurikulum. Guru juga wajib belajar, karena harus mengikuti perkembangan pengetahuan sebagai bagian dari tanggungjawab terhadap peserta didiknya.

Namun sayang, tak jarang kesibukan – kesibukan di atas justeru menjadi momok. Serba salah menghadapinya bahkan seringkali murid menjadi korbannya. Karena guru tidak fokus kepada pembelajaran di kelas.

Bagi guru yang malas, kesibukan tersebut dijadikan alasan untuk meninggalkan kelas, mengandlakn guru lainnya yang jam mengajarnya kurang untuk menggantikan. Namun banyak juga guru yang tetap focus pada pembelajaran. Datang tepat waktu, mengajar sungguh – sungguh tidak sekadar menampakkan wajah di hadapan anak didiknya. Bahkan tetap memperhatikan anak didiknya di luar sekolah.

Akhir-akhir ini, kaum guru disuguhi informasi penjaringan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau P3K dengan berbagai aturannya. Sebagian guru sibuk dengan akunnya, progres pendaftarannya. Di sebuah group setiap hari bermunculan berbagai keluhan, ungkapan kekecewaan, saling berbagi informasi dan bahkan saling mendukung.Tak sedikit juga yang kecewa kemudian memilih berhenti bekerja sebagai guru.

Prioritas menjadi kata kunci. Prioritaskan apa yang menjadi tugas pokok, tanggung jawab utama. Sebagai guru tugas utama adalah mengajar. Pengembangan diri dan mengurus kepegawaian sebagai penyemangat dan jenjang karir juga gak kalah penting. Tetapi bisa dilakukan setelah selesai mengajar. Dan yang penting diingat, tanpa kelas, jam mengajar dan anak-anak murid, kita bukan guru dan tidak dapat mengurus kepegawaian sebagai seorang guru.

Roemah 28 November 2022