342. Lelah Yang Terbayar

Tagursiana 365#2/342/714

Negeriku memang negeri yang luas dan bineka tunggal ika. Luas wilayahnya dan beraneka ragam suku,budaya dan bahasanya. Renungan di sudut jok paling belakang sebelah kanan sebuah kendaraan roda empat yang membawaku ke kabupaten paling ujung provinsi Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Kapuas Hulu.

Kabupaten Kapuas Hulu, perbatasan dengan negara tetangga Malaysia dapat ditempuh dengan dua moda transportasi udara dan darat. Melalui udara menggunakan pesawat kecil selama kurang lebih 90 menit. Sedangkan melalui jalur darat ditempuh selama 14-16 jam perjalanan.

Sepanjang perjalanan dari Kota Pontianak menuju kapuas hulu melewati beberapa kabupaten, yaitu kabupaten Kubu Raya,Sanggau,Sekadau,Sintang dan Kapuas hulu. Jalanan aspal mulus membelah hutan kalimantan. Kendaraan pun ramai yang melintas. Truck pengangkut sawit dan mobil box pengantar sembako dan tangki minyak pengantar BBM ke pelosok negeri ini menjadi teman peejalanan.

Hutan - hutan yang sebagian mulai gundul, dan sebagian lagi rimbun dipenuhi tanaman sawit. Di titik - titik keramaian penduduk ditandai dengan adanya pasar, perkantoran dan gedung - gedung sekolah. Ekonomi dan pendidikan tidak tertinggal walau tidak seperti daerah lain di kota - kota besar.

Perjalanan antar kabupaten pada satu provinsi di Kalimantan setara dengan perjalanan darat dari jakarta ke Bali. Sesekali melintas di tepian sungai kapuas bertemu dengan beberapa warga yang berbeda bahasa dan dialek melayu khas hulu yang asing bagi saya. Lelah namun terbayar dengan rasa senang karena merasakan sebuah perjalanan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.

Kapuas Hulu, 9 Desember 2022