360. Pesawat Itu Membawa Pulang

Tagursiana 365#2/360/732

Pagi-pagi bergegas ke bandara karena pesawat yang membawa pulang terbang pagi saat matahari belum terik. Setelah segala ketentuan dilalui untuk terbang, duduk di ruang tunggu. Pesawat sedang dipersiapkan oleh kru darat, tampak terlihat dari ruang tunggu yang berdinding kaca. Barang bawaan para penumpang di kabin bawah kabin penumpang. Sampai terdengar pengeras suara agar para penumpang memasuki kabin, cukup berjalan kaki

Langkah demi langkah menuju pesawat, mengingatkan langkah-langkah awal menapaki kota itu. Sebuah kota penuh cerita dengan rasa dan aroma campur-aduk seperti roda sepeda. Namun, langkah tetap menuju dan mengemas langkah di kota itu, langkah penuh pelajaran. Pesawat terbang membiarkan tapak-tapak langkah tak terhapus di sudut-sudutnya. Semakin tinggi terbang semakin tak terlihat tapak-tapak itu.

Pesawat semakin jauh meninggalkan semakin dekat saat menjejak langkah di Pelabuhan. Keluar dari kapal yang membawanya datang pertama kali, mengawali langkah di kota itu. Kota begitu lekat membersamai langkah demi langkah meski kini mengakhiri. Ibarat jiwa utuh kota itu separuhnya maka tak akan luruh selama melangkah. Tak hanya hiruk-pikuk, sedu-sedannya selalui mewarnai memberi goresan meski kini langkah itu terbang bersama pesawat itu yang membawa pulang.