BEKASI_ Sabtu 28/04, telah dilaksanakannya pelatihan menulis buku, SAGUSABU (Satu Guru Satu Buku) yang diadakan oleh KGPBR (Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya) dan media guru. Yang bertempat di Aula SMA Muslim, Jl. Raya Setu Kp. Bahagia, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Dihadiri oleh sekitar 81 peserta yang berasal dari berbagai daerah, salah satunya dari Jabodetabek, Bandung, Brebes, bahkan dari Lampung.

Acara dimulai pukul 08:30 WIB, yang dibuka oleh pembawa acara. Kemudian para peserta diharapkan berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia raya.

Yang kedua yaitu sambutan dari Yuliyana, ketua panitia ini memberikan motivasi untuk menulis hingga menjadikannya sebuah buku. Beliau mengatakan "Kartini menulis hingga menciptakannya menjadi sebuah buku, dan itu masih zaman dulu dimana teknologi belum berkembang, dan sekarang zaman sudah modern, tekhnologi semakin canggih, kenapa kamu tidak menulis ??"

Selanjutnya yaitu sambutan oleh Prawiro Sudirjo, sekaligus peluncuran Majalah Edukasi Bekasi, yang merupakan hasil dari pemikiran guru yang tergabung di Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya. Ketua KGPBR ini menyatakan "Ayok naik kelas, dari antologi menjadi buku tunggal, dari satu buku menjadi 2,3,4 dan seterusnya". Ia berharap dengan adanya pelatihan sagusabu ini, para peserta termotivasi untuk menulis dan menciptakan sebuah buku.

Kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari perwakilan KCD (Kantor Cabang Dinas) Pendidikan. Beliau sangat mengapresiasi atas terselenggaranya acara Sagusabu ini. Ia juga menyampaikan pesan "Refilitas harus ditingkatkan dalam menulis, dari Fiksi menuju ke buku mata pelajaran. Dalam mengembangkan diharapkan ada keseimbangan antara teknologi, sains dan pendidikan karakternya, jangan hanya mendewa-dewakan tekhnologi dan sains saja".

Kemudian dilanjutkan ke acara inti, yaitu Eko Prasetyo sebagai narasumber. Beliau memaparkan tentang pengetahuan dasar dunia buku dan metode-metode menulis buku. Laki-laki yang biasa dipanggil dengan sebutan "Mas Eko" ini memberikan judul di paparannya yaitu "Berjodoh dengan Buku". Diawal paparannya beliau menyampaikan "Ada kejahatan yang lebih buruk daripada membakar buku, salah satunya adalah tidak membacanya". Banyak sekali ilmu yang beliau berikan, dari pengetahuan tentang buku, metode menulis buku, menceritakan pengalaman inspiratifnya, sampai ke macam program sagusabu. Dilanjutkan dengan praktik menulis semua peserta dengan dampingan Online. Mas Eko ini selalu menyapa semua peserta dengan sebutan "Para Penulis" di setiap komunikasinya, sehingga memberikan energi positif pada peserta.

Acara pun berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan sesi foto bersama. (Kurniati)

#SAGUSABUBEKASI2