Nita Marginingsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Catatan kecil dari negeri sakura

Catatan kecil dari negeri sakura

Pagi ini kami memulai kegiatan pukul 10.00 di CIC toyama.. Sebuah gedung yang dilengkapi dengan ruang meeting,, sekolah, perkantoran,, pasar,, restoran dan tentunyaa ada tempat belanja favorit kami ketika 2017 lalu ke Jepang yaitu "DAISO" ..Kegiatab tadi pagi diawali dengan perkenalan denga Tajiri Sensei dan Negishi sensei.. Beliau adalah profesor senior dari Mejiro dan Toyama University yang ternyata adalah pembimbing kami dalam penilisan buku nanti.. Setelah itu kami diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan sistem pendidikan,, maupun pendidikan karakter atau pendidikan lingkungan di Jepang.. Sayapun bertanya langsung kepada Tajiri sensei.. Saya bertanya bagaimana sistem penanaman pendidikan karakter di Jepang sehingga semua org di Jepang memiliki karakter yg baik seperti tanggung jawab,,disiplin,, tepat waktu,, jujur dan lain sebagainya.. Ternyata menurut Tajiri sensei di Jepang ada pelajaran moral yang diajarkan di SD, SMP maupun SMA.. Biasanya pembelajarannya disajikan dalam bentuk studi kasus dala kehidupan sehari hari. Beda jauh ya dengan di Indonesia.. Di kita pendidikan moral atau karakter diintegrasikan dalam semua mapel namun karena tuntutan kurikulum yang begitu berat kadang kita sebagai guru terlalu focus pada penyampaian materi pelajaran semata.. Sayapun juga bertanya tentang permasalahan lingkungan. Kenapa di Jepang begitu bersih?? Kesadarab masyarakat terhadap lingkungan juga sangat tinggi?? Tenyata mereka memulai sejak 300 tahun yang lalu sejak jaman Edo.. Dulu ketika masa itu jumlah penduduk Jepang sangat tinggi berkisar antara satu juta orang.. Ketika itu yg jadi masalah adalah orang Jepang masih membuang kotoran manusia sembarangan.. Akhirnya Edo memikirkan bagaimana kotoran itu bisa di daur ulang.. Dan akhirnya kotoran manusia tersebut didaur ulang menjadi pupuk dan pupuk itu bisa ditukarkan dengan sayuran.. Ternyata mereka sudah memikirkan recycle sejak 300 taun yang lalu.. Sedang dinegara kita hal tersebut baru mulai digembar gemborkan.. Sejak saat itu konon masyarakat Jepang berprinsip "Tidak akan menggunakan barang yang tidak dapat di daur ulang"..jadi apakah kita juga perlu 300 tahun lagi untuk membuat negara kita bersih??? Yukk lakukan hal terkecil mulai dari diri kita sendiri untuk pedulo terhadap lingkungan kitaa.. Setelah diskusi denngan Tajiri sensei kamudian kami istirahat makan siang.. Kami diberi pilihan untuk makan Udon atau makan ayam.. Saya memilih makan ayam karena dulu ketika ke Jepang taun lalu sayaa kurang suka dengan Udon.. Menurut sebagian temen teman katanya enaak tenann.. Tapi menurut saya kok aneh yaa.. Mending Udon indonesia yg udah di modifikasi rasanya.. Hehehhee... Setelah makan siang kami melanjutkan presentasi tujuan kami ke Jepang.. Saya mendapat giliran yang pertama. Tujuan saya ke Jepang adalah " Ingin mempelajari sistem pendidikan di Jepang,,Sistem pendidikan karakter di Jepang dan upaya Jepang untuk mengatasi permasalahan lingkungan sehingga saya bisa menjadi orang indonesia yang memiliki karakter seperti orang Jepang"..ketika saya presentasi semua tertawa mungkin karena tujuan saya kepanjangan dan aneh kali ya.. Kami semua bergantian presentasi tujuan khusus kami satu persatu tentunya dibantu oleh transletter yang membantu menerjemahkan bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.. Meeting sore itu dihadiri Direktur JICA,, IEPF,,dan dosen dari beberapa perguruan tinggi di Jepang.. Betapa bangganya saya bisa berada di Forum ini.. Dari 21 peserta hanya kami bertiga yang berasal dari kalangan guru.. Acara sore itu diakhiri dengan diskusi kembali mengenai sistem pendidikan di Jepang maupun pendidikan lingkungan di Jepang.. Semua peserta tampak antusias mengikuti kegiatan hari itu.. Meskipun tujuan masing masing orang berbeda tapi secara umum kami punya tujuan yang sama yaitu "YUK KITA BUAT INDONESIA BAGUS"

Catatan kecil dari negeri sakura

Japan 10-09-2018

#margienita

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post