Nizmah Liliawati

Saya adalah seorang ibu dari 6 putra dan 2 putri, tinggal di kota Cilegon. Saya mengajar IPA di SMPN 1 Bojonegara kabupaten Serang, Banten....

Selengkapnya
Navigasi Web
Jurnalistik Mati Empati

Jurnalistik Mati Empati

Pagi ini kenikmatan dari secangkir kopi seketika hilang ketika sebuah televisi swasta menayangkan siaran 'live' berupa wawancara jarak jauh dengan seorang laki-laki nun di sebuah desa di Aceh sana. Laki- laki berwajah lugu itu nampak berusaha untuk fokus agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Repoter menggali kronologi sebuah tindak kriminal yang sangat keji. Seorang perempuan diperkosa dan putranya yang berusia 9 tahun tewas dibacok pelaku karena berusaha melindungi ibunya. Siapakah laki-laki si Nasumber dalam penggalian informasi itu?

 

Laki-laki itu, narasumber itu adalah suami dari perempuan yang diperkosa itu. Laki-laki itu, yang dijadikan narasumber itu adalah ayah dari bocah pemberani berusia 9 tahun yang tewas dengan luka bacokan karena berusaha melindungi ibunya dalam peristiwa keji itu. 

 

Apakah anda mengira laki-laki itu sedang ditanya tentang kisah yang terjadi dalam hidupnya bertahun yang lalu? Yang karena sudah sangatlah lama maka tak ada lagi duka dan trauma? Mari saya luruskan. Peristiwa  keji itu terjadi pada tanggal 9 Oktober 2020 dan wawanca itu digelar pada tanggal 13 Oktober 2020 pagi.

 

 Andai saya bisa menghentikan reporter itu dengan melempar cangkir kopi ke layar tivi, pasti saya lakukan. Bukan karena kenikmatan kopi ini telah hilang seperti saya ungkapkan diawal cerita tapi karena karya jurnalistik semacam ini sudah terlalu sering dipertontonkan..Jurnalistik mati empati. Pernahkah anda menyaksikan?

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya belum menyaksikan tayangan itu. Tapi sependapat dengan bu Nizmah. Reporter dan kru pemberitaan itu tak punya empati.

18 Oct
Balas

Terimakasih, pak..

27 Nov

Pernah baca bunda, ulasan bunda keren dan menyentuh. Salam sukses selalu

15 Oct
Balas

Good job, enak dibaca,izin sudah aku follow ,folback bunda.

14 Oct
Balas

Wah.. Maaf saya telat responTerimakasih.. Siap saya follback

27 Nov

Keren banget Bu, salam kenal dan literasi. Follow back ya bu

14 Oct
Balas

Terimakasih, pak..Dengan senang hati saya follow back

14 Oct

Pernah bu. Ulasan yang bermanfaat Sukses selalu. Mantab dan menginspirasi

14 Oct
Balas

Terimakasih, pak.. Saya follow ya

27 Nov



search

New Post