Nizmah Liliawati

Saya adalah seorang ibu dari 6 putra dan 2 putri, tinggal di kota Cilegon. Saya mengajar IPA di SMPN 1 Bojonegara kabupaten Serang, Banten....

Selengkapnya
Navigasi Web
Salat Idul Adha, Tangis Bayi dan Nada Dering Gawai

Salat Idul Adha, Tangis Bayi dan Nada Dering Gawai

Pagi Idul Adha yang cerah. Dalam segar udara pagi kami bergegas memasuki halaman masjid. Panitia pelaksanaan salat Idul Adha menyambut jemaah, mengingatkan untuk mencuci tangan di tempat-tempat yang sudah disiapkan dan tetap menggunakan masker.

Lantai satu dan dua segera penuh terisi jemaah laki-laki. Saya dan gadis kecil saya bergabung dengan shaf wanita di halaman utara masjid. Hamparan batako yang menutup halaman masjid terlihat sudah diberi garis-garis hijau penanda batas shaf dan jarak antar jemaah.

Jemaah yang berdatangan segera duduk, ikut bertakbir dan bertahmid dengan khidmat. Melalui pengeras suara panitia memperkenalkan nama imam dan khatib yang akan memimpin salat Idul Adha hari ini. Panitia juga menyampaikan terimakasih pada semua pihak dan mengumumkan jumlah hewan kurban yang terkumpul.

Tepat pukul 6:30 salat Id dilaksanakan. Sesaat salat dimulai terdengar tangisan bayi dari shaf belakang. Sebagai ibu dari delapan anak saya sudah biasa salat dengan 'diiringi' tangisan bayi. Seperti kali ini, saya tidak merasa terganggu. Mungkin juga karena indahnya Alfatehah dan Al A'la yang dibacakan imam.

Memasuki rakaat kedua terdengar suara dering gawai tepat dari belakang shaf saya. Suaranya terdengar cukup keras menyaingi suara imam. Ting tong ting...ting tong ting. Terus menerus sampai salat usai. Setelah salam penutup salat, saya rengkuh pundak gadis kecil saya dan berbisik melarangnya menoleh kebelakang. Pemilik gawai pasti sudah merasa tidak nyaman, tidak perlu pula ditambah tatapan menyalahkan. Oya, kemana tangis bayi tadi? Rupanya adik bayi berhenti menangis sejak mendengar dering gawai. Demikianlah, memang selalu ada kebaikan dalam setiap peristiwa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu, tapi kalau pentigraf itu cerpen tiga paragraf. Didalamnya ada pelaku, setting, alur, kalau bisa ada twistsnya

03 Aug
Balas

Terimakasih pak..Iya pak..setelah mmbuat saya baru tahu pentigraf itu apa..hahaa..jadi malu. Kemarin asal menulis saja..dan asal saja memilih katagori tulisan dari yang ada.Banyak tulisan bagus di gurusiana, setelah masuk saya mau silent dulu pak..sambil belajar

10 Aug



search

New Post