Baju Biru Tua Buat Bapak
Pagi menderu di antara bising kendaraan yang mulai memadat. Di samping Pak Sopir pengayom hidupku, kumainkan jemari untuk layangkan kabar pada Mamah, Adik, dan Kakakku. Hari ini kukabarkan bahwa baju biru tua resmi dikenakan sebagai tanda disumpah untuk jadi pemimpin sekolah.
Haru, pedih, dan tangis bahagia menyertai untaian jemari pada hp ini. Satu November telah pergi bersama Bapak yang telah meninggalkan kami untuk selamanya. "Bapak, ini baju biru kebesaran cita--cita Bapak!" jeritku dalam kalbu, ketika sumpah jabatan itu diikrarkan bersama dengan 451 KS SD dan SMP Bandung Barat.
Sungguh beban berat, bahagia, haru, dan bangga menclok dalam diri, tatkala mendapat anugrah Bapak sudah tiada. Padahal kujadi penerusnya sebagai guru dilanjut kepala sekolah. Tinggal Mamah di kampung yang mendorong dan selalu berdoa buat anak-cucu tercinta, di samping suami, anak, dan cucu yang tak berhenti mendampingiku. Pengisi dalam ibadah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih Bu! Belajar menulis pentigraf
Aamin. Terimakasih, Bu!
Mantap ulasannya keren
Mantap ceritanya, Bu. Salam sukses selalu!