Noerhayati

Guru MAN 1 Model Bukittinggi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lemari Rasa

Lemari Rasa

"Emang lo masih punya rasa, Tek Nun?" Tanya Upiak Banun sambil terus membaca novel yang baru saja diantar oleh kurir langganannya.

"Menurutmu bagaimana?"

Upiak Banun berhenti sejenak dari kegiatan membaca. Kemudian tampak menyelipkan pembatas buku di lembaran terakhir yang ia baca. Lalu, mengalihkan pandangannya ke wajah Tek Nun.

Ia tatap wajah Tek Nun beberapa saat. Setelah puas tampak ia mangguk-mangguk dan sedikit mengerutkan dahi.

"Aku masih punya perasaan kan?" Tanya Tek Nun penasaran.

"Menurut, loe?" Upiak Banun balik bertanya.

"Punya dong. Emang loe aja yang punya," Tek Nun tampak agak emosi.

Melihat Tek Nun agak emosi, Upiak Banun hanya tersenyum. Kemudian mendekati dan memyentuh bahu sebelah kanannya.

"Kalau boleh tau, apa yang Tek Nun rasakan saat ini?"

"Kepooo..." jawab Tek Nun singkat.

"Kan kalau boleh tahu, kalau nggak tempe yang sudah. Nggak perlu emosi juga kali," ucap Upiak Banun mulai terpancing.

Tak mau memperpanjang perdebatannya, Tek Nun membuka lemari perasannya. Kemudian mulai memilah-milah rasa yang pernah ada. Menyusun semua rasa yang sekarang sedang ia rasakan. Dan tak tertutup kemungkinan ada beberapa yang akan disingkirkan.

"Aku jangan dibuang ya, Tek Nun," ucap rasa sayang menghampiri.

"Owh, tidak. Kau deretan paling depan yang akan aku selamatkan," ucap Tek Nun bersemangat.

"Aku juga ya, Tek Nun. Aku masih ingin membersamaimu," rasa sedih ikut memohon."

Tek Nun tak langsung menjawab, ia tampak berpikir untuk mengambil sebuah keputusan. Karena ada perang rasa yang tak bisa dielakkan.

Bagaimana dengan rasa-rasa yang lainnya, akankah tetap dipertahankan atau malah berakhir pada sebuah keputusan.

#menulisitusedekah

#menulisitumenyenangkan

#menulisitumembahagiakan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post