#Tantangan Hari ke 28, Di saat kita merasa benar, tapi kita lupa yang menilai kebenaran itu bukan kita. Itu lah yang sekarang dirasakan oleh guru. Guru merasa segala kebijakan yang di buat sekolah untuk kemajuan sekolah, berbagai upaya dan cara di lakukan agar terlihat sempurna itu benar. Tapi kenapa masih saja mendapatkan sanggahan, kritikan, ketidakpuasan dari perlakuan guru? Terkadang kita sebagai guru lupa, bahwa apa yang kita lakukan, kita sampaikan ada tim penilai yang menilai. Tim penilai itu adalah siswa. Biasanya kita menilai siswa satu persatu, kini yang menilai kita per kelas, atau bahkan ratusan siswa yang menilai kita. Kebenaran dari penilai bahwa kita selalu lupa bahwa ketika kita menjujung kebijakan, kita lupa cara menyampaikan dan menjalankannya dengan baik. Benar, menurut kita benar, tapi menurut siswa mungkin tidak benar. Tidak benar caranya. Cara menuturkan kata-kata, cara bertindak. Tak bisa dipungkiri terkadang itulah realitanya. Toh, selama ini siswa tau tata tertib sekolah itu alat-apa saja. Tapi kenapa mereka harus melanggar? karena mereka butuh perhatian, mereka butuh bimbingan yang tulus dan lembut, mereka butuh guru yang bisa mengayomi mereka. Yakin, yakin dari kita sendiri sebagai guru tak semuanya mampu memenuhi segala kebutuhan privasi mereka. Tapi mencoba menjadi yang diinginkan mereka kenapa tidak.

Karimun, 25 februari 2020.