Benda ini unik, karena kekuatannya dalam menarik logam. Benda apapun yang terbuat dari besi akan menempel bila didekatkan dengan benda ini. Yah…..Benda ini adalah Magnet. Magnet dalam Bahasa Yunani magnitis lithos memiliki arti batu magnesian, ditemukan di daerah Magnesia, Yunani. Selain memiliki kekuatan untuk menarik besi dan benda-benda lain seperti, baja, nikel, kobal ataupun campuran logam, magnet memiliki sifat yang khas. Sifat-sifat magnet ini dapat kita maknai dalam upaya peningkatan karakter positif anak didik kita. Seperti tulisan saya sebelumnya, kali ini magnet saya jadikan model untuk kemudian saya beri pemaknaan terhadap kemampuan dan sifat magnet yang begitu unik.

Bukan suatu kebetulan bahwa benda atau apapun yang ada di alam ini diciptakan oleh Tuhan. Keberadaan benda-benda ini untuk direnungkan dan dapat dijadikan contoh sebagai model atau dimaknai secara positif kemudian dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali pada benda bernama Magnet. Bila dijabarkan ada beberapa sifat magnet antara lain; 1) dapat menarik logam, 2) selalu menunjuk kutub utara dan selatan bila digantung bebas, 3) Tarik-menarik bila tidak sejenis dan tolak-menolak bila sejenis.

Sifat-sifat magnet ini bila kita beri pemaknaan untuk kehidupan manusia, sungguh sangat relevan. Pertama, Magnet memiliki kemampuan menarik logam, artinya benda ini memiliki suatu kekuatan dari dalam dirinya. Sebagai manusia sudah sewajarnya kita menjadi pribadi yang menarik dan berkarakter baik. Orang-orang yang memiliki kepribadian santun, berkarakter baik, dan berperilaku terpuji tentunya akan menarik dan disegani orang lain. Bila berada didekatnya akan terasa nyaman. Pribadi yang baik akan mampu mendatangkan kemanfaatan bagi orang lain. Bukankah hal ini sejalan dengan sabda Rosululloh bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Maka sudah sewajarnya kita menjadi pribadi yang baik yang mampu memberi manfaat bagi sesama.

Kedua, magnet selalu menunjuk ke kutub utara dan selatan, kita dapat menganalogikan perilaku itu seperti manusia yang fokus dengan tujuan hidupnya, yaitu beribadah kepada Sang Pencipta (Habluminallah) dan berbuat baik terhadap sesama (Habluminannas). Hubungan vertikal dengan Allah SWT wajib dijalaninya, dan hubungan horisontal dengan sesama harus terus dijaga dengan baik. Kesimbangan ini penting tercipta, sebab tujuan hidup manusia selain beribadah kepada Sang Pencipta juga bersosialisasi untuk saling memberikan manfaat. Bila keduanya berjalan serasi, seiring dan sejalan Insyaallah, tatanan masyarakat madani mudah ditemukan.

Ketiga, magnet akan tarik-menarik bila tidak sejenis, dan akan tolak-menolak bila sejenis. Inilah model dari alam yang sangat cocok untuk menggambarkan kehidupan manusia yang diciptakan untuk saling berpasang-pasangan. Manusia dengan jenis kelamin laki-laki akan berpasangan dengan lawan jenisnya perempuan. Secara fitrah laki-laki akan tertarik dengan perempuan, sebab mereka berbeda secara fisik maupun struktur dalam tinjauan biologis. Ketertarikan ini akan memunculkan perasaan yang disebut cinta, kemudian rasa cinta ini akan diteruskan dalam ikatan pernikahan untuk memberikan cara halal agar generasi manusia yang baru tercipta. Bagaimana bila terdapat ketertarikan diantara manusia yang sesama jenisnya? Laki-laki berpasangan dengan laki-laki sedangkan perempuan berpasangan dengan perempuan?

Untuk menjawab dua pertanyaan itu, kita bisa membuat percobaan sederhana dari magnet yang memiliki kutub-kutub yang sejenis. Apabila ada kutub magnet S didekatkan dengan kutub magnet S, hasilnya akan tolak menolak. Demikian, pula apabila didekatkan dua kutub magnet yang sama-sama berkutub U hasilnya juga saling tolak-menolak. Magnet sebagai model dari alam memberikan petunjuk bahwa tidak akan produktif mendekatkan dua magnet yang berkutub sejenis. Penolakan terjadi begitu kuat, semakin didekatkan semakin kuat daya tolaknya. Berbeda dengan dua kutub yang berbeda jenis didekatkan, sungguh akan terjadi tarik-menarik diantara keduanya, yaitu antara kutub utara dengan kutub selatan. Percobaan sederhana ini memberikan gambaran bahwa manusia yang berjenis kelamin laki-laki tidak seharusnya menyukai dan memiliki ketertarikan dengan sesama jenisnya. Hal ini juga berlaku bagi wanita. Mengapa demikian? Tujuan diciptakannya manusia untuk berpasang-pasangan adalah agar mampu melestarikan generasinya. Bagaimana generasi penerus bisa tercipta bila yang berpasang-pasangan adalah mereka yang sesama jenis kelaminnya? Lalu apa tujuan hidup mereka yang sebenarnya bila tidak untuk melestarikan generasinya secara baik, halal dan bermartabat? Bila dalam tubuh tiap mahkluk hidup terdapat partikel magnet dan secara biomagnetik dapat saling tertarik dengan adanya medan magnet, maka saya menganalogikan jangan-jangan mereka yang tertarik dengan sesama jenisnya memiliki partikel magnet yang telah menyimpang atau bisa jadi orientasi gaya tariknya telah rusak!!!Kalau sudah demikian, maka sulit untuk dibetulkan! Naudzubillah Min Dzalik!

Ketiga pemaknaan dari sifat-sifat magnet ini semoga menyadarkan kita bahwa di alam magnet memberikan contoh nyata, agar manusia bisa menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi sesama, tetap fokus pada tujuan hidupnya dengan beribadah kepada Allah SWT dan tetap menjalin hubungan baik dengan sesamanya. Berperilaku tidak menyimpang sesuai fitrah manusia yang diciptakan untuk berpasang-pasangan dengan lawan jenisnya, secara halal dan bermartabat agar mampu melestarikan generasinya hingga tiupan terompet Sang Sangkakala tiba!

Nono Purnomo

Ahad, 5 Februari 2017