Kekasih Maafkan Aku Melepaskanmu
Delapan tahun kita bersama. Engkau setia menemani keluargaku, kala hujan, panas, badai, gelap gulita. Anehnya suamiku tidak pernah cemburu denganmu. Kau bagaikan keluarga. Bahkan suamiku sangat sayang denganmu. Begitu juga dengan anak-anakku.
Hari ini aku terpaksa melepaskanmu. Aku sudah tua, kita sama-sama sudah tua. Kita butuh perhatian. Semakin banyak perhatian, semakin besar biaya hidup kita. Tulangku terasa nyeri, ostoporosis mulai terasa. Katanya aku harus konsumsi susu agar tulangku kuat. Begitu juga dengan dirimu. Oleh sebab itu aku terpaksa melepaskanmu agar engkau bahagia.
Selamat jalan kekasih. Jaga dirimu baik-baik ya. Siapa pun majikanmu, engkau jangan rewel dan ngambek. Buatlah mereka sekeluarga bahagia. Seperti halnya engkau memperlakukan keluarga kami. Aku sedih saat dirimu mendapat majikan baru. Kulihat punggungmu dari kejauhan, nyaris air mataku menitik. Begitu juga anak-anakku. Kami sekeluarga sangat menyangimu. Semoga majikan barumu sangat baik padamu. Engkau harus setia menemani mereka di kala hujan maupun panas. Engkaulah akomodasi keluarganya.
Bengkulu, 9 Juni 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow..keikhlasan dan sekaligus kesedihan melepas si kesayangan di rumah yang sekian lama bersama...yakin dapat majikan yang lebih menyayangi, bu..salam
Ya Pak Eko. Setiap melepaskan kendaraan kesayangan, selalu sedih ya. Dulu begitu juga ketika melepaskannya. Sedihnya terobati kalau sdh ada pengganti.
Wow...ganti yang baru ya buk