Saya merasa menjadi manusia yang sulit untuk beraksi dan berekpresi. Apalagi saat tak sendiri. Saat ribuan mata menyaksikan saya di depan, spontan saya langsung gelapan. Saat ribuan telinga mendengarkan yang saya berbicara, seketika itu ingin saya sudahi saja.

Seperti kali ini, tulisan itu sudah jadi. Bahkan saat teman lain masih menulis, saya sudah selesai menuturkan rasa dalam kata. Tapi entah kenapa, saat semua bergegas mengirimnya, saya masih maju mundur cantik, tak banyak berkutik. Ragu, kalau kalau yang saya tulis itu menimbulkan salah sangkaan pembaca. Takut, kalau yang saya tulis itu tak ada gunanya. Takut, kalau nanti saya kirim, ada yang protes setelah membaca nya.

Rasa ingin dan ragu berperang di hati saya. Di satu sisi ingin seperti mereka. Di sisi lain, bertanya - tanya, apa kah saya bisa? Layakkah saya seperti mereka? Sejenak saya merenung, meresapi satu persatu nasehat pemateri yang di sampaikan kepada kami. Jangan terbelenggu seperti tali kekang gajah. Menulis lah dan menulis. Kata-kata itu ku jadikan alasan untuk berani mempublish tulisan.

Tanpa membuang-buang waktu lagi, ku hapus sedikit demi sedikit ragu ku. Ku ingin mengikuti jejak teman-teman untuk berani mempublikasikan tulisannya. Semoga setelah ini ragu-ragu itu hilang, terbuang. Yang tersisa kepingan semangat yg ku rekat menjadi sebuah tekad. Aku Bisa... Bisa seperti mereka. Mereka , teman-temanku dalam berkarya.