Norhasanah Azim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Permainan Hati

[ Permainan Cinta ]

Berpaling muka bila saring bertatap mata, seolah kita tidak pernah saling menyinta.........na....na.....terdengar di ujung sana lagu yang begitu indah....tanpa sadar perlahan ku nyanyian dengan suara pelan.....aku relakan walau tanpa kerelaan yang nyata kau tidak mengubah...manis di bibir memutar kata malah kau tuduh aku lah sebagai penyebabnya.....

Perlahan ku hapus air mata yang berlinang membasahi raut wajahku.....

Tiba tiba aku teringat kejadian waktu itu dimana aku yang begitu lugu bahkan polos, maklum lah aku bisa dikatakan jarang mengenal sosok laki laki dalam tanda kutip, kalau teman mah aku lebih suka cowok ketimban cewek.

Hari itu aku diingatkan pada sosok yang sangat aku kagumi, dunia pun menjadi indah jika aku terkenang tentang nyaa, senyuman yang melekat dibibirnya meracuni setiap siapa yang memandang...maklum lah senyuman yang begitu memikat.

Bagiku dia sosok yang sangat baik, tak heran dia ku jadikan pelabuhan cintaku, wow....dunia begitu indah...seindah cintaku yang sedang tumbuh.....

Waktu berjalan dengan cepat, tanpa terasa kami menjalin hubungan hampir 2 bulan, yach bisa dikatakan sangat singkat, selama itu ketulusan ku kuberikan sepenuh jiwaku, karena ketulusanku aku menjadi luka, tak ku sangka aku hanyalah korbannya yang tak aku ketahui.

" kamu lagi dimana" kataku lewat telepon

" aku sedang sibuk!!!!" prak saluran telpon pun diputuskan olehnya

Ku beranikan diri tuk menghubungi kembali alhasil handphone nya di luar jangkauan, seperti itu dan seperti itu, hanya aku yang berjuang.....

" mulai sekarang jangan pernah untuk menghubungiku lagi, anggap kitaa tidak pernah kenal" prak....tak kusangka kata2 itu keluar dari mulut manisnya.

4 tahun berjalan dengan singkatnya, selama itu aku tak mampu untuk melupakan sosoknya, dia yang begitu aku cinta. Cinta memang tak mengenal logika bahkan akal, aku dibuatnya gila, gila karena sebuah ketulusan yang tak berpihak.

" sudah lah untuk apa kau tanamkan cinta untuk seseorang yang bahkan tak pernah menggapmu" kata kata sahabtku yang selalu menemaniku dalam kesedihan

" karena cinta ini tak mampu aku ceritakan, aku pun ingin melupakan tapi aku tak mampu"

" sadarlah" bentak Lia dengan tegas

Kupalingkan wajahku, tuk tepiskan kesedihanku " kamu tak pernah merasakan apa yang aku rasakan"

" bodohnya kamu, ingat kamu harus melupakannya" prak pintu dibanting Lia dengan kerasnya, begitulah dia kalau sedang marah.

Keesokan harinya, aku pun pergi membawa hati yang luka, berbagai cara aku tempuh untuk bisa melupakannya, dia yang aku cintai, tapi semua sia2, begitu kerasnya aku melupakan begitu kuatnya keinginan hati, sungguh sesuatu yang bertolak belakang.

Lamunanku selalu tertuju padanya, hanya ada dia yang ada di benakku....

Ku kencangkan tarikan gas berharap aku cepat sampai, aneh...sepanjang jalan hanya wajahnya yang menghiasi perjalan panjangku....lamunanku menjadi jadi tanpa sadarku ku larikan kuda besi ku dengan sangat kencang.......prak......hening....tanpa sadar.

" angkat angkat...cepat...ya Allah" sayup sayup ku dengar keributan orang2 disekitarku

" masih bernafas" kata salah satu penduduk kampung

" masih pa!"

~~~~••••~~~~~~hilang tanpa sadarkan diri...............•••••...............

Ku buka mata perlahan sambil ku dengarkan isak tangis disekelilingku, apa yang terjadi batinku, ku angkat tangan kanan

" aduh"

" mba tolong jangan bergerak, mba masih sakit!!!!" kulibat sosok berbaju putih

"saya dimana"

"mba tenang ya...mba habis kecelakaa"

Lalu lalang, mondar mandir kulihat disekelilingku......aku pun tanpa sadar dibuatnya.

Angin datang dengan indahnya temani ku dalam ruangan yang serba putih, allhamdulillah aku masih hidup, walaupun aku harus kehilangan salah satu anggota tubuhku, ku lihat ada 10 jahitan dimukaku, tapi aneh sakit ini tak sesakit hatiku yang sedang luka.

" Allhamdulillh....kamu masih hidup" kulihat binar2 air mata jatuh dari muka sahabatku

" sudahlah...sadar.. Kamuu begitu bodoh karena memikirkan laki laki tak berguna sampai kamu rela begini, apakah dia perduli!?? Tidak sama sekali" ku lihat tatapan Lia dengan penuh pertanyaan yang meresahkan.

Pergilah cinta palsumu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post